Bojonggede, SuaraBotim.Com – Bisnis parcel Wina Parsel, yang dimulai secara iseng oleh Lidwina (35) dan suaminya pada 2013, kini berkembang pesat yang berlokasi di Perumahan Genteng Biru Gaperi 1, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Awalnya, Lidwina hanya ingin memberikan hadiah untuk calon mertuanya. Dari tahun ke tahun, minatnya terhadap bisnis ini semakin tumbuh hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menekuni usaha parcel secara serius.
“Dulu awalnya cuma beli snack, keranjang buah, terus kita packing sendiri. Lama-lama kepikiran, gimana kalau kita tekuni? Akhirnya, kita coba jual online, dan Alhamdulillah, pesanan terus meningkat setiap tahun, terutama saat Ramadan,” ujar Pemilik Wina Parsel, Lidwina kepada SuaraBotim.Com, Selasa (25/3/25).
Pada awalnya, lanjut Lidwina, bisnis ini dijalankan di teras rumah. Namun, setelah pandemi COVID-19, permintaan melonjak drastis, terutama dari perusahaan-perusahaan yang ingin memberikan parcel kepada karyawan atau rekan bisnis mereka.
“Sejak dua tahun terakhir, kami mulai aktif di media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp. Ditambah dengan bantuan influencer, bisnis kami semakin dikenal luas,” jelasnya.
Setelah resmi dikomersialkan pasca pernikahan pada 2016, Wina Parsel mulai memanfaatkan strategi pemasaran digital.
“Berawal dari promosi lewat WhatsApp dan Instagram, pelanggan pertama kami berasal dari repeat order dan promosi dari mulut ke mulut,” ungkapnya.
Ramadan 2025 menjadi momen puncak bagi Wina Parsel. Hingga saat ini, mereka telah menjual 1.944 parcel sejak awal Ramadan. Dalam satu hari, seorang karyawan bisa mengerjakan 15-20 parcel, tergantung ukuran. Saat ini, Wina Parsel memiliki 12 karyawan, ditambah Lidwina dan suaminya yang ikut turun tangan.
Di awal Ramadan, mereka menyiapkan stok ready untuk memenuhi lonjakan permintaan. Namun, mendekati hari raya, sistem pre-order (PO) mulai diberlakukan.
“PO biasanya kami buka sejak dua minggu sebelum akhir Januari. Dari situ, kami mulai stok ready hingga Ramadan,” terangnya.
“Alhamdulillah, untuk omzet Ramadan tahun 2025 ini mencapai ratusan juta,” sambungnya.
Wina Parsel menawarkan dua varian parcel utama seperti Parcel Snack, dengan harga mulai dari Rp95.000 hingga Rp2,5 juta dan Parcel Keramik dengan harga mulai dari Rp250.000 hingga Rp2 juta.
“Saya turun langsung untuk belanja produk. Kalau ada kemasan penyok atau cacat, saya gak mau jual. Produk yang kami beli 100% bebas produk kadalursa,” tegas Lidwina.
Meski menerima custom order di awal Ramadan, permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi mendekati Lebaran karena produksi yang sudah padat.
Saat ini, Wina Parsel memiliki dua rumah produksi yang disewa secara musiman, mengingat bisnis ini ramai pada momen-momen tertentu seperti Lebaran, Natal, Imlek, ulang tahun, dan wisuda. Namun, Lebaran tetap menjadi puncak penjualan terbesar mereka setiap tahunnya.
Dengan strategi pemasaran digital dan jaminan kualitas, Wina Parsel terus berkembang menjadi salah satu pilihan parcel favorit di Indonesia.