Friday, November 7, 2025
Suara Botim | Bogor Timur
No Result
View All Result
  • Login
  • Suara Desa
  • Suara Pendidikan
  • Suara Bogor
  • Peristiwa
  • Wisata dan Kuliner
  • Hukum dan Kriminal
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Suara Desa
  • Suara Pendidikan
  • Suara Bogor
  • Peristiwa
  • Wisata dan Kuliner
  • Hukum dan Kriminal
  • Kesehatan
  • Olahraga
No Result
View All Result
Suara Botim
No Result
View All Result
Home Suara Bogor

Jenazah Pasien Tertahan Karena Biaya, Ini Kata Dirut RSUD Ciawi

by Asep Saepudin Sayyev
April 10, 2025
in Suara Bogor
0
Jenazah Pasien Tertahan Karena Biaya, Ini Kata Dirut RSUD Ciawi
Share on FacebookShare on Twitter

 

Ciawi, SuaraBotim.Com – RSUD Ciawi memberikan klarifikasi terkait informasi yang viral di media sosial mengenai jenazah pasien yang dikabarkan tidak dapat dipulangkan karena kendala biaya.

READ ALSO

Kurangi Beban Jalan Raya, Pemkab Bogor Juga Kaji Jalur Kereta Angkutan Tambang di Parungpanjang

Menuju Jasinga! Pemkab Bogor Dorong Kajian Jalur KRL ke Wilayah Barat

Direktur Utama RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty menyampaikan, bahwa pasien yang meninggal dunia tersebut masih dalam proses pengurusan BPJS atau Universal Health Coverage (UHC), sehingga secara administrasi tercatat sebagai pasien umum atau tunai.

“Pasien tersebut sedang dalam proses pengurusan BPJS/UHC, sehingga saat meninggal belum ada jaminan aktif. Akhirnya, secara administratif tercatat sebagai pasien tunai,” ujarnya.

Fusia menjelaskan, sejak pasien masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), pihak rumah sakit telah memberikan edukasi kepada keluarga agar segera mengurus BPJS atau UHC. Namun, hingga pasien meninggal dunia, proses tersebut belum selesai.

“Sejak awal masuk IGD, petugas kami sudah menyarankan keluarga untuk segera mengurus BPJS/UHC. Sayangnya, proses tersebut belum selesai sampai pasien meninggal dunia,” terangnya.

Lebih lanjut, Fusia menegaskan, bahwa RSUD Ciawi sebenarnya memiliki kebijakan fleksibel bagi pasien yang tidak mampu. Pasien dengan status umum dapat membayar sesuai kemampuan, bahkan mendapat keringanan atau pembebasan biaya jika memang benar-benar tidak mampu.

“Bila memang tidak ada biaya, RSUD Ciawi dapat membebaskan pembayaran dan sisanya bisa dicicil setelah pasien pulang. Bahkan, bagi yang digratiskan, tidak perlu membayar lagi,” jelasnya.

Namun, ia mengakui adanya miskomunikasi internal yang menyebabkan informasi kebijakan tersebut tidak tersampaikan dengan baik kepada keluarga pasien.

“Sayangnya, informasi mengenai kebijakan ini tampaknya tidak tersampaikan dengan baik oleh petugas loket kepada keluarga pasien. Selain itu, kasus ini juga tidak langsung diinformasikan ke manajemen rumah sakit, sehingga keputusan pembebasan biaya terkesan terlambat,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, RSUD Ciawi berkomitmen untuk segera melakukan pembenahan internal guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Untuk ketidaknyamanan ini, saya atas nama RSUD Ciawi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kami akan terus berbenah dan memperbaiki sistem pelayanan agar semakin baik ke depannya,” tutupnya.

Sebelumnya, unggahan akun Instagram @brorondm menyebut bahwa jenazah seorang pasien kanker yang meninggal dunia di RSUD Ciawi pada Sabtu (6/4) sempat tertahan karena keluarga belum mampu membayar biaya perawatan yang mencapai Rp8,8 juta.

“Rumit, kalau kaku seperti kanebo kering. Almarhum (NL) dibawa ke RSUD Ciawi, Jumat pagi kemarin atas rujukan puskesmas karena sudah kritis akibat penyakit kanker. Walaupun belum punya BPJS, diterima oleh rumah sakit karena bisa urus BPJS sambil pengobatan berjalan,” tulis broron dalam unggahan Instagram.

“Sabtu sore (selang 1 hari) pasien meninggal dan juga hari libur, BPJS tidak lanjut proses. Akhirnya keluarga ditinggalkan dengan beban tagihan Rp.8.898.758 (rincian sudah diminta tetapi tidak dikasih oleh pihak rs). Harus bayar 70% sebelum diijinkan membawa jenazah. Mungkin Bang Bupati @rudyausmanto bisa kasih kebijakan yg membantu keluarga? Suami yang ditinggalkan hanyalah jualan kopi, dan almarhum seorang ibu rumah tangga dengan anak paling kecil umur 3 tahun. Marilah kita manusiakan manusia. Jangan persulit keluarga yang lagi berduka.” Tutupnya.

Tags: RSUD Ciawi

Related Posts

Kurangi Beban Jalan Raya, Pemkab Bogor Juga Kaji Jalur Kereta Angkutan Tambang di Parungpanjang
Suara Bogor

Kurangi Beban Jalan Raya, Pemkab Bogor Juga Kaji Jalur Kereta Angkutan Tambang di Parungpanjang

November 7, 2025
Menuju Jasinga! Pemkab Bogor Dorong Kajian Jalur KRL ke Wilayah Barat
Suara Bogor

Menuju Jasinga! Pemkab Bogor Dorong Kajian Jalur KRL ke Wilayah Barat

November 7, 2025
Pemkab Bogor Percepat Penataan Kawasan Puncak Secara Bertahap
Suara Bogor

Pemkab Bogor Percepat Penataan Kawasan Puncak Secara Bertahap

November 6, 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dukung Program Perluasan Ruang Terbuka Hijau Mulai 2026
Suara Bogor

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dukung Program Perluasan Ruang Terbuka Hijau Mulai 2026

November 6, 2025
Baznas Kabupaten Bogor Gelar Rakor dan Evaluasi UPZ 2025, Targetkan Pengumpulan Zakat Rp17 Miliar
Suara Bogor

Baznas Kabupaten Bogor Gelar Rakor dan Evaluasi UPZ 2025, Targetkan Pengumpulan Zakat Rp17 Miliar

November 6, 2025
Kadis Damkar Bogor Sebut Butuh Perlengkapan Penyelamatan Gedung Tinggi
Suara Bogor

Kadis Damkar Bogor Sebut Butuh Perlengkapan Penyelamatan Gedung Tinggi

November 5, 2025
Next Post
Wabup Jaro Ade Tegaskan ASN Harus Sigap dan Hadir Melayani Masyarakat Tanpa Batas Waktu

Wabup Jaro Ade Tegaskan ASN Harus Sigap dan Hadir Melayani Masyarakat Tanpa Batas Waktu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Suara Botim | Bogor Timur

Suara Bogor yang inspiratif, inovatif dan keratif. Terpercaya Terlengkap Seputar Politik, Ekonomi, Travel, Teknologi, Otomotif dan Olahraga.

Follow us

Categories

  • Hukum dan Kriminal
  • Kesehatan
  • Life & Style
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Suara Bogor
  • Suara Desa
  • Suara Pendidikan
  • Uncategorized
  • Wisata dan Kuliner

Recent Posts

  • Kurangi Beban Jalan Raya, Pemkab Bogor Juga Kaji Jalur Kereta Angkutan Tambang di Parungpanjang
  • Menuju Jasinga! Pemkab Bogor Dorong Kajian Jalur KRL ke Wilayah Barat
  • Pemkab Bogor Percepat Penataan Kawasan Puncak Secara Bertahap
  • Kejari dan Pemkab Bogor Siapkan Program Pidana Kerja Sosial untuk Remaja Terjaring Tawuran

Newsletter

  • Redaksi
  • Karir
  • Info Iklan

© 2025 Suara Botim.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Suara Desa
  • Suara Pendidikan
  • Suara Bogor
  • Peristiwa
  • Wisata dan Kuliner
  • Hukum dan Kriminal
  • Kesehatan
  • Olahraga

© 2025 Suara Botim.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?