Cibinong, SuaraBotim.Com _ Lembaga Survei Visi Nusantara Maju (Ls Vinus) sebut partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 jauh dibawah target yang di tentukan.
Analis Ls Vinus Riski Riyanto mengatakan, pada Pilkada serentak tahun 2024 ini berkurangnya partisipasi pemilih salahsatunya adalah disatukannya Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kurangnya minat partisipasi pemilih masyarakat pada Pilkada serentak 2024 ini, tim kami melihat di beberapa tps itu yang mengantri hanya dua orang, tiga orang seperti itu, sehingga antusias nya tidak terlihat,” katanya kepada SuaraBotim.Com.
“Padahal waktunya itu ketika antri seperti jam 9 sampai jam 11, sehingga ini secara akumulasi akan menurunkan tingkat partisipasi pemilihan, jadi kita terfokus kepada hasil tidak menghitung berap DPT yang hadir dan yang lain tetapi secara umum dari tim pemantau sepertinya rata-rata dibawah 60%,” sambungnya.
Riski menjelaskan, perihal kondisi TPS yang sulit dijangkau karena TPS tersebut masuk kedalam gang sempit maupun jalan kecil dan memakai tempat pendidikan.
“Kebanyakan itu memakai tempat pendidikan atau sekolahan, lapangan dan tempat perkumpulan partai serta yang lainnya dijadikan TPS,” jelasnya.
Sementara, Founder LS Vinus Yusfitriadi mengungkapkan, salahsatu penyebabnya adalah digabung nya beberapa TPS menjadi satu.
“Faktor kebijakan KPU RI menyederhanakan TPS, dua menjadi satu, itu bukan urusan kabupaten, tetapi urusan kebijakan. Tetapi itu memberikan kontribusi walaupun tidak tahu alasannya apa disatukan, apa alasannya disatukannya TPS, apa efektifitas anggaran atau yang lainnya,” ucapnya.
“Kinerja sosialisasi KPU yang lemah, karena KPU hanya mengadakan agenda sosialisasi dalam konteks formal dan etlis. Jadi yang digarap hanya program yang berbasis anggaran tidak melakukan program berbasis kultural,” pungkasnya.
(pandu maulana)