Suarabotim.com _ Anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurunnisa Setiawan meminta kepada Pemerintah Daerah dan Pusat untuk melakukan evaluasi dalam melakukan penataan puncak, Bogor. Hal itu diungkapkan Nurunnisa usai terjadi peristiwa meninggalnya seorang wisatawan asal jakarta yang berlibur di kawasan wisata Puncak Bogor. Senin (16/9/24).
” Masalah kemacetan ini memang sering terjadi di puncak, tapi tidak bisa terus dibiarkan. Saya meminta evaluasi menyeluruh dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi hal ini,” kata Nurunnisa Setiawan kepada suarabotim.com.
Menurutnya, Pemerintah Daerah maupun pusat harus segera mengkaji penataan kawasan tersebut, dengan tidak hanya melihat dari segi keuntungan tempat wisata semata. Ia menyebut, relokasi PKL Puncak memang mengubah estetika kawasan Puncak. Namun ada hal substasial yang mesti dilihat yaitu kenyamanan dan keamanan para wisatawan yang datang.
“ Sebagai warga pribumi, saya melihat masih banyak yang harus dievaluasi, terutama dalam melakukan penataan bisa dimulai dengan arus lalu lintasnya,” terangnya.
” Hal utama yang harus dilakukan adalah menata Puncak dari arus lalu lintas, agar kemacetan yang jadi langganan ini tidak ada lagi,” tambahnya.
Meski Ada beberapa jalur alternative, kata dia, namun penggunannya belum dimaksimalkan. Padahal, jalan alternative bisa jadi salah satu solusi dalam melerai kemacetan. Bukan hanya itu, Nurunnisa melihat banyaknya kendaraan roda dua yang menjadi kemacetan pada arus puncak,” Harus ada jalur khusus roda dua, agar tidak memakan jalan milik roda empat, itu yang menjadi salahsatu penyebab kemacetan,” imbuhnya.
Ia jua meminta kepada pemerintah Kabupaten Bogor untuk memaksimalkan pelayanan darurat di setiap titik rawan kemacetan. ” Wisatawan yang terjebak macet, tidak sedikit haus dan lapar. Sementara, para PKL sudah tiada. Sehingga pemerintah harus bertanggungjawab untuk memberikan solusi kenyamanan lain seperti membuat pusat pelayanan darurat di titik rawan kemacetan,” pungkasnya.
**rezza