Cileungsi, SuaraBotim.Com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kecamatan Cileungsi, terutama di Desa Mampir.
Akibatnya, sebanyak 150 warga terpaksa mengungsi ke Kantor Desa Mampir termasuk lansia dan anak-anak.
Sekretaris Desa Mampir, Ricky Aditya mengatakan, bahwa setidaknya ada empat titik genangan banjir!di wilayahnya, dengan titik terparah berada di Perumahan Puri Permata.
“Kalau yang dilaporkan di grup aparatur Desa Mampir itu ada kurang lebih 4 titik. Yang terparah di Puri Permata. Perumahan Grand Mustika juga sempat menelepon subuh-subuh karena air sudah selutut orang dewasa,” ujar Ricky kepada SuaraBotim.Com, Selasa (8/7/25).
Ricky menjelaskan, air sempat masuk ke dalam masjid di Puri Permata, sehingga warga yang biasanya mengungsi ke tempat ibadah kini dievakuasi ke kantor desa.
Dirinya juga menambahkan, bahwa pihak desa bersama unsur TNI, Polri, dan kecamatan telah meninjau lokasi banjir sejak malam.
“Kami khawatir akan terjadi hujan susulan. Maka dari itu, sebagian warga dievakuasi ke kantor desa agar bisa beristirahat lebih tenang,” imbuhnya.
Meskipun sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing, evakuasi dilakukan secara bertahap. Pemdes Mampir juga berterima kasih kepada BPBD Kabupaten Bogor yang turut membantu proses evakuasi, meskipun tengah menangani banyak titik banjir di daerah lain.
“Alhamdulillah, semalam kami evakuasi secara bertahap dan sudah koordinasi dengan BPBD. Kami sangat berterima kasih meski banyak titik banjir, BPBD tetap hadir di Desa Mampir,” ujar Ricky.
Kondisi banjir terparah terjadi di Puri Permata dengan ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa dan arus cukup deras. Kondisi ini dikhawatirkan membahayakan anak-anak, balita, dan lansia.
Hingga Selasa siang, jumlah pengungsi di Kantor Desa Mampir mencapai 150 jiwa. Pemerintah desa juga telah mendirikan dapur darurat yang dikelola oleh ibu-ibu PKK untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dari titik banjir manapun,” pungkas Ricky.
Saat ini, debit air mulai surut dan situasi berangsur kondusif. Namun warga dan pemerintah setempat tetap bersiaga menghadapi kemungkinan hujan susulan.
(Pandu)







