Gunung Putri, SuaraBotim.Com – Pemerintah Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, menargetkan pembentukan 16 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) aktif hingga tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Tlajung Udik saat kunjungan kerja Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, ke KRL 30 Perumahan Griya Bukit Jaya, Selasa (4/2/2025).
“Kami sudah memiliki 16 KRL yang berdiri, dan 11 di antaranya sudah aktif. Sisanya masih dalam tahap evaluasi sebelum ditetapkan secara resmi. Kami ingin memastikan keberlanjutan program ini sebelum dikeluarkan Surat Keputusan (SK),” ujar Kepala Desa Tlajung Udik Yusuf Ibrahim kepada SuaraBotim.Com.
Yusuf menambahkan, Desa Tlajung Udik memiliki 32 RW dan 140 RT, dengan target setengah dari RW tersebut memiliki KRL aktif pada 2025.
“Program ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan,” ucap pria yang sering disapa kades bontot.
Sementara, Camat Gunung Putri, Kurnia Indra, menambahkan bahwa program KRL memberikan dampak positif terhadap pengurangan sampah di wilayah tersebut.
“Dengan adanya bank sampah, kita berhasil mengelola sekitar 3.700 ton sampah per tahun. Namun, kami masih memiliki tantangan besar, terutama dalam mengelola sampah di lingkungan perumahan dan daerah padat penduduk,” kata pria yang biasa disebut Eeng.
Eeng juga mengungkapkan, bahwa volume sampah di Kecamatan Gunung Putri mencapai 58.200 ton per tahun, dan kontribusi KRL melalui bank sampah sudah mencapai 6,5%.
“Kami berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memperluas dan memperbaiki fasilitas pengelolaan sampah, termasuk pembangunan TPS terpadu di kecamatan ini,” tutupnya.
Dengan semangat gotong royong dan edukasi kepada masyarakat, pemerintah desa yakin target KRL di Tlajung Udik akan tercapai, menjadikan desa tersebut contoh dalam pengelolaan lingkungan di Kabupaten Bogor.
(pandu)