Bogor, SuaraBotim.Com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar rapat paripurna membahas penyampaian nota keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, Selasa (30/7/25).
Selain itu, rapat juga membahas persetujuan DPRD terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024.
Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa Pemkab Bogor masih menghadapi tantangan serius terkait defisit anggaran yang mencapai sekitar Rp529 miliar.
“Tentu kami sudah membahas di Badan Anggaran. Sampai hari ini defisit masih ada. Mudah-mudahan dengan pembahasan APBD minggu depan, permasalahan ini bisa terselesaikan,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara kepada SuaraBotim.Com.
Sastra menegaskan, bahwa DPRD bersama pemerintah daerah tengah mencari solusi konkret untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut. Salah satu langkah strategis yang diprioritaskan adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan melakukan pemangkasan program atau kegiatan yang sudah direncanakan.
“Fokus pertama kami adalah menambah PAD. Nanti kita akan melihat skala prioritas dari usulan pemerintah daerah yang memang perlu segera disetujui bersama,” imbuhnya.
Meski berada di bawah tekanan fiskal, Sastra memastikan bahwa sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama dan tidak akan terkena dampak pengurangan anggaran.
“Pendidikan menjadi sektor utama, kemudian kesehatan dan infrastruktur. Tentu nanti akan kami rinci dan bahas bersama. Semua uang rakyat harus benar-benar bermanfaat untuk rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi turut menyampaikan, apresiasi kepada jajaran DPRD Kabupaten Bogor atas kerja sama dan ketepatan waktu dalam penyampaian dokumen anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan seluruh anggota DPRD. Karena sesuai aturan, hari ini adalah batas akhir penyampaian. Jadi lebih baik tepat waktu daripada terlambat,” ungkapnya.
Dengan defisit yang masih harus diatasi, Pemkab dan DPRD Bogor menargetkan pembahasan lanjutan APBD dapat rampung secepatnya agar program pembangunan tetap berjalan dan pelayanan publik tidak terganggu.
(Pandu)







