Cileungsi, SuaraBotim.com – Inspektorat Kabupaten Bogor tengah melakukan penelusuran terkait kasus robohnya atap bangunan di SMKN 1 Cileungsi. Hingga saat ini, pihak pelaksana proyek pembangunan tersebut masih belum berhasil ditemukan.
Inspektur Inspektorat Kabupaten Bogor, Arif Rahman, mengatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap pengumpulan fakta di lapangan. Salah satu kendala utama adalah kondisi bangunan yang sudah dibongkar sehingga menyulitkan proses pemeriksaan fisik.
“Alamat pelaksananya sudah kami dapat, tapi ketika dicek ke lokasi tidak ada respons. Untuk pemeriksaan fisik juga sulit, karena setelah kunjungan Menteri Pendidikan pada Kamis lalu, siangnya langsung dilakukan pembongkaran. Jadi kondisi TKP (tempat kejadian perkara) sudah berubah,” ujar Arif kepada SuaraBotim.Com, Sabtu (20/9/25).
Arif menjelaskan, bahwa pihaknya masih menunggu kehadiran pelaksana proyek untuk dimintai keterangan. Namun hingga kini, yang bersangkutan belum berhasil ditemukan.
“Kami belum bisa menyampaikan solusi sebelum bertemu dengan pelaksananya. Kami juga tidak menetapkan batasan waktu, tetapi terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar pelaksana segera dihadirkan,” katanya.
Lebih lanjut, Arif menegaskan bahwa kasus ini ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Bogor. Meski begitu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi Jawa Barat untuk memastikan apakah ada renovasi lanjutan setelah pembangunan awal pada APBD Kabupaten 2017.
“Pembangunannya dulu dari APBD Kabupaten, tapi apakah ada renovasi dalam kurun 2017–2024, kami masih telusuri. Karena itu, kami koordinasi dengan provinsi,” jelasnya.
Kasus robohnya atap SMKN 1 Cileungsi ini menjadi sorotan publik karena dikhawatirkan terkait dengan kualitas pembangunan dan pertanggungjawaban pelaksana proyek.
(Pandu)







