Jonggol, SuaraBotim.Com – Kabupaten Bogor saat ini sedang menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian, khususnya produksi padi yang meningkat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Kadistanhorbun) Kabupaten Bogor Entis Sutisna menyampaikan, bahwa terjadi peningkatan hasil panen padi dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun lalu produksi padi kita rata-rata 6,3 ton per hektare, tahun ini naik menjadi 6,5 ton per hektare. Luas lahan pun meningkat dari 78.000 hektare menjadi 86.000 hektare,” ungkap Entis, Senin (7/4/25).
Peningkatan tersebut, lanjut Entis, tidak lepas dari perubahan metode tanam petani yang sebelumnya tradisional, kini beralih menggunakan alat mesin pertanian seperti traktor, serta penggunaan pupuk yang lebih efektif.
“Masyarakat kita sudah mulai menerapkan intensifikasi pertanian, terutama di wilayah Bogor. Ini bukan ekstensifikasi, tapi peningkatan produktivitas lahan yang sudah ada,” jelasnya.
Namun demikian, Kabupaten Bogor baru mampu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan beras lokal.
“Insyaallah kita akan maksimalkan indeks pertanaman hingga mencapai 60 persen,” ucapnya.
Upaya lain yang sedang dilakukan adalah menyisir lahan-lahan tidur atau sawah yang sempat beralih fungsi, agar bisa kembali difungsikan untuk pertanian. Termasuk kemungkinan pencetakan sawah baru demi menambah luas tanam.
Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto turut menyampaikan, apresiasinya terhadap peningkatan produksi padi tersebut.
Ia menyebutkan, bahwa di Desa Singasari saja, terdapat sekitar 25 hektare lahan pertanian, sedangkan secara keseluruhan di Kabupaten Bogor tercatat mencapai kurang lebih 39 ribu hektare.
“Produktivitas padi di Kabupaten Bogor sudah mencapai rata-rata 6,75 ton per hektare, ini di atas rata-rata nasional. Ini merupakan momentum kita bersama untuk mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Rudy.
(Pandu)