Cibinong, SuaraBotim.Com – Kegiatan mancing massal dan kuliner gratis yang digelar di Setu Gedung Kesenian, Kabupaten Bogor, pada akhir pekan ini memicu kemacetan parah di Jalan Tegar Beriman dan sejumlah warga dilaporkan pingsan akibat kondisi yang membludak.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor Wahyudi Chaniago, menyampaikan, permohonan maaf kepada masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Bogor.
Wahyudi mengakui, bahwa pihak panitia dari KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Bogor telah memprediksi kemungkinan besarnya antusiasme masyarakat, namun persiapan yang terbatas membuat pihaknya kewalahan menghadapi lonjakan pengunjung.
“Sebetulnya kami sudah memprediksi, tapi memang persiapan kami terbatas. Kami mohon maaf selaku penyelenggara KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Bogor jika ada hal yang kurang berkenan,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com, Minggu (13/4/25).
Wahyudi juga menjelaskan, bahwa kemacetan yang terjadi tak terhindarkan karena acara dibuka untuk umum dan di luar dugaan, jumlah pengunjung membludak.
“Kalau soal kemacetan, kami juga tidak menyangka akan sebesar ini. Karena acara terbuka untuk umum, dan ternyata antusiasmenya sangat tinggi. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor atas ketidaknyamanan ini,” ungkapnya.
Terkait sejumlah warga yang dikabarkan pingsan, Wahyudi mengatakan hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi kesehatan masing-masing individu yang tidak diketahui sebelumnya oleh panitia.
“Mungkin karena gangguan kesehatan pribadi. Kami tidak tahu kondisi kesehatan masing-masing orang,” tukasnya.
Sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto juga meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor terkait adanya kegiatan mancing masal tersebut yang mengakibatkan beberapa warga pingsan dan kemacetan.
“Karena ini momentum pertama, apa uang kurang jadi evaluasi kita bersama. Saya mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogoe apabila acara ini mengganggu kegiatan lainnya,” tutup Rudy.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Agus Fauzi mengatakan, salahsatu korban pingsan adalah seorang anak kecil yang diduga belum sempat makan pagi dan kelelahan karena harus antre cukup lama di tengah keramaian.
“Tapi alhamdulillah sudah siuman. Penanganan awal langsung kami berikan oksigen,” ungkapnya.
Agus menyebut, saat ini baru dua orang yang dilaporkan pingsan dan telah mendapat penanganan medis. Pihak Dinkes berharap kegiatan ini tetap berjalan aman hingga selesai.
“Insya Allah, mudah-mudahan aman,” pungkasnya.