Jonggol, SuaraBotim.com _ Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Beben Suhendar, berkomitmen untuk mengurangi kemacetan di kawasan wisata Puncak II Sukamakmur-Jonggol melalui upaya pelebaran jalan.
Politisi Gerindra tersebut mengatakan, langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah sekaligus memberikan solusi alternatif bagi para wisatawan yang menuju Puncak Bogor, Cisarua, dan Cianjur.
“ Sukamakmur – Jonggol ini dijadikan alternatif menuju Puncak Bogor, Cisarua, hingga Cianjur. Namun, daerah pinggiran seperti ini masih membutuhkan perhatian lebih. Sejak dulu, saya berkomitmen untuk terus mendorong Sukamakmur agar mendapatkan perhatian,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Beben Suhendar Kepada SuaraBotim.com Rabu (1/1/25).
Beben menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, wilayah Sukamakmur telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) tentang Peningkatan Jalan Indonesia.
“Alhamdulillah, jalan dari perbatasan Cianjur ke Sukamakmur sudah terbuka, berkat aspirasi dari Pak Mulyadi ketika menjabat di Komisi V DPR RI,” katanya.
Meski begitu, Beben menambahkan, masih banyak ruas jalan yang perlu diperlebar dan ditingkatkan kualitasnya khususnya diwilayah Sukamakmur.
“Menteri PUPR Pak Basuki pernah berjanji akan memperlebar jalan dari perbatasan Cianjur hingga Pasar Citeureup. Itu sudah mulai terwujud pada 2023 dan 2024. Mudah-mudahan di 2025 bisa dilanjutkan, karena jalur ini adalah jalan alternatif,” terangnya.
Beben juga menyoroti, kondisi ruas jalan Jonggol-Sukamakmur yang masih minim perhatian, dengan lebar hanya sekitar lima meter dan jalan tersebut saat ini hanya mengandalkan alokasi dari APBD Kabupaten Bogor.
“Khusus untuk jalan Jonggol-Sukamakmur, memang belum tersentuh secara optimal. Ke depan, kami akan terus mengusulkan pelebaran jalan ini, baik melalui APBD Kabupaten, Provinsi, maupun pusat,” ungkapnya.
Ia mengucapkan, bahwa pelebaran jalan Jonggol-Sukamakmur sangat penting, tidak hanya untuk meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kawasan ini perlu penanganan serius agar tidak hanya menghubungkan Sukamakmur, Citeureup, dan Cipanas, tetapi juga mendukung pengembangan Jonggol sebagai kawasan strategi,” pungkasnya.
Sementara, Seorang wisatawan yang hendak menuju sukamakmur Edy mengatakan, bahwa dirinya terjebak kemacetan kurang lebih 5 Kilo meter.
“Macet banget, padahal disini banyak wisatanya. Sayang kalau banyak wisata kaya gini tapi jalannya kurang memadai, jalannya kecil seharusnya di lebarin lagi,” ucapnya.
“Saya harap sih pemerintah bisa melebarkan jalan ini ya, jadi orang-orang bisa menikmati wisata tanpa harus bermacet-macetan ketika berangkat dan pulangnya,” pungkasnya.
(pandu maulana)