Klapanunggal, SuaraBotim.Com – PT Parama Artha Buwana melalui Pomindo (Pom Minyak Goreng Indonesia) resmi meluncurkan depo ke-136 di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, pada Kamis (24/4/2025).
Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi distribusi minyak goreng berkualitas tinggi dengan harga terjangkau di Indonesia.
Direktur Utama PT Parama Artha Buwana, Yaya Sumantri menjelaskan, bahwa Pomindo merupakan inovasi baru dalam penjualan minyak goreng secara modern.
“Pomindo hadir sebagai solusi penjualan minyak goreng berkualitas tinggi dengan harga suka-suka. Masyarakat bisa membeli sesuai kebutuhan, misalnya Rp2.000 atau Rp3.000, tanpa harus membeli dalam jumlah besar,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Yaya menambahkan, bahwa fungsi depo bukan sebagai tempat belanja langsung bagi masyarakat, melainkan sebagai pusat distribusi (gudang supply) untuk satu daerah pemilihan (dapil). Di Klapanunggal, masyarakat dapat membeli langsung di outlet yang tersebar di desa-desa.
“Klapanunggal ini istimewa, karena langsung ada 9 desa yang daftar outlet di hari peluncuran,” terangnya.
Pomindo juga menawarkan harga yang kompetitif. Saat ini, harga minyak goreng dari Pomindo berada di kisaran Rp15.700 per liter lebih murah dibandingkan minyak premium di pasaran yang mencapai Rp19.000 per liter.
Penurunan harga ini mengikuti tren pasar, di mana harga minyak goreng turun dari Rp18.600 menjadi Rp17.900 per kilogram.
Yaya menjelaskan, bahwa saat ini Pomindo sudah hadir di 136 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, menjadikannya sebagai jaringan distribusi minyak goreng terbesar di bawah naungan PT Parama Artha Buwana.
Sementara itu, Aji Setyo Buwono, selaku pemilik cabang Pomindo Klapanunggal, menyampaikan bahwa pembukaan depo ini adalah bentuk komitmen dalam melayani masyarakat.
“Harapannya, Pomindo dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga bersahabat dan kualitas minyak goreng yang terjamin,” ujarnya.
Antusiasme warga juga terlihat dari testimoni masyarakat sekitar. Seorang warga bernama Yeyen (45) mengatakan,
“Ini bagus banget. Kalau kita cuma punya uang Rp3.000, kita tetap bisa beli minyak goreng. Ini sangat membantu masyarakat,” katanya