Gunung Putri, SuaraBotim.com _ Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Wanaherang gotong-robersihan saluran air di Cluster Vivaldi, Perumahan Legenda Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Sabtu (11/1/25).
Aksi ini dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat terkait penumpukan sampah yang dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir.
“Kegiatan ini berdasarkan laporan dari masyarakat melalui RW dan kadus. Kami langsung menindaklanjutinya bersama Destana, pemerintah desa, dan linmas,” ujar Ketua Destana Wanaherang, Yudi Sukma Mulyadi kepada SuaraBotim.com.
“Pembersihan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, kami fokus pengangkutan sampah dari bawah ke atas. Lokasi yang dibersihkan mencakup saluran air sepanjang kurang lebih 10 meter dengan kedalaman 2 meter,” sambungnya.
Menurutnya, pembersihan ini biasanya dilakukan secara rutin sebagai bagian dari monitoring tahunan atau ketika ada situasi tertentu, seperti dampak hujan deras yang terjadi sebelumnya.
“Ini sebenarnya permasalahan hilir, tapi penyebabnya juga berasal dari hulu. Sampah ini diduga berasal dari Setu Citongtut, bukan dari lingkungan Cluster Vivaldi karena di sini sudah ada titik-titik pembuangan sampah. Namun, jika berbicara sampah, ini adalah tanggung jawab kita semua. Harapannya, masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan,”ucapnya.
Dirinya berharap, banjir tidak terjadi lagi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat karena kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Sementara, Ketua RW setempat Indra Setiawan menyatakan, laporan warga menge
nai penumpukan sampah ini menjadi perhatian serius. “Warga khawatir terjadi banjir. Penumpukan sampah yang ada di sini memang akibat pembuangan liar dari luar lingkungan Cluster Vivaldi,” katanya.
Indra menjelaskan, bahwa pembersihan saluran air ini sempat dilakukan secara berkala, namun tidak rutin dan dirinya menegaskan bahwa jika tidak ada pembuangan sampah sembarangan, aliran air akan lancar dan kegiatan pembersihan semacam ini tidak perlu dilakukan.
“Kita pernah mengalami banjir pada tahun 2021, sehingga saluran gorong-gorong ini juga sempat diperbarui. Sampah yang menumpuk kali ini beragam, seperti pohon, kasur, dan lainnya,” paparnya.
“Kami meminta perhatian lebih dari pihak desa untuk menangani saluran air ini agar tidak terulang kembali,” tutupnya.
(pandu maulana)