Suarabotim.com _ Kepada Desa Tlajung Udik, Yusuf Ibrahim dampingi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk penilaian lingkungan di SD Negeri Kedep RW 20, Kampung Kedep, Desa Tlajung Udik, Kabupten Bogor. Rabu (18/9/24).
“ Hari ini adalah hari di mana teman teman dari dinas melakukan penilaian dari DPMD dan dari Dinas Lingkungan yang berkaitan program tahun sekali yaitu program KRL yang kebetulan di RW 20 ini masuk dalam kategori madya” Katanya kepada Aktualita.co.id
Kades Bontot sapaan akrabnya menyebut, kehadiran DLH dan DPMD di lingkungan RW 20 dan SDN Kedep untuk menilai kebersihan lingkungan. Mengingat, KRL di RW 20 sudah menyandang predikat Madya.
“ Yang menjadi penilain ialah tatacara mengelola sampah, dan kumonal biopori,” terang kades bontot.
Untuk di Desa Tlajung Udik sendiri, sambung ia, baru ada 9 KRL yanh terbentuk. Yusuf menargetkan pada tahun 2025 harus ada 16 KRL yang terbentuk.
Sementara, Kepala Sekolah SDN Kedep Ukat Sukatna menjelaskan kunjungan DLH terhadap Sekolah SDN Kedep untuk menilai lingkungan sekolah untuk perlombaan Adiwiyata.
“ Kunjungan DLH hari ini untuk memantau sekolah kami, agar predikat Adiwiyata tetap dipertahankan dan direalisasikan. Bukan hanya sekedar penghargaan belaka,” cetusnya.
Begitupun, sambung Ukat, dengan adanya sumur resapan di sekolah ini. DLH memantau apakah masih berfungsi atau tidak. Juga, dengan kebiasaan-kebiasaan menyetor sampak organik ke bank sampah sekolah untuk dijadikan pupuk.
” Kami buat hal itu untuk menjadi sebuah kebiasaan bukan hanya sekedar saat ingin mendapatkan penghargaan,” pungkasnya.
**pandu