Bojonggede, SuaraBotim.Com – Pemerintah Desa (Pemdes) Bojonggede menegaskan bahwa selama ini tidak ada retribusi pasar yang masuk ke kas desa dari aktivitas perdagangan di kawasan Pasar Bojonggede.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bojonggede, Dede Malvina, yang menjelaskan bahwa dana yang beredar hanya digunakan untuk operasional kebersihan.
“Kalau untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu tidak masuk ke desa. Dana yang ada hanya untuk pengelolaan sampah, seperti tugas pemungut dan penyapu sampah,” ungkapnya kepada SuaraBotim.Com, Selasa (15/4/25).
Dede menuturkan, bahwa pihaknya membuka pintu bagi warga Bojonggede yang ingin berdagang, namun tetap akan dilakukan penertiban jika berada di lahan milik pemerintah daerah atau negara.
“Kalau ada penolakan dari pedagang, kita lihat dulu itu tanah siapa. Kalau milik pribadi silakan, tapi kalau tanah pemda atau negara, ya kita geser bareng-bareng. Jangan sampai berlarut-larut berjualan di atas tanah negara,” tegasnya.
Menurutnya, aktivitas pedagang di Pasar Bojonggede terbagi dalam beberapa waktu. Dari pukul 02.00 hingga 07.00 WIB, terdapat sekitar 150 pedagang. Sementara dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB ada sekitar 60 pedagang, dan dari pukul 12.00 hingga malam jumlahnya sekitar 69 pedagang. Untuk pedagang permanen, jumlahnya diperkirakan mencapai 200 kios.
“Pasar ini sebenarnya pasar masyarakat, kios masyarakat yang terlihat seperti pasar umum. Kalau pasar desa itu hanya sekitar 60 lokal, itupun hanya 12 meter,” jelas Dede.
Sebelumnya, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemdes Bojonggede untuk penataan kawasan pasar tersebut.
Saat ini, proses penataan telah dimulai dari simpang Karadenan menuju simpang tiga Bojonggede dan akan dilanjutkan hingga ke area Stasiun Bojonggede.
“Lahan pasar ternyata milik desa, jadi kami akan melakukan penataan bersama Pemdes, kecamatan, dan Pemkab,” ujarnya pada Jum’at (11/4/25).
Rudy menegaskan, bahwa tidak akan ada penggusuran pedagang kaki lima (PKL). Penataan dilakukan agar aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa mengganggu pengguna jalan.
“Tidak ada PKL yang digusur. Yang ada adalah penataan agar mereka tetap bisa berjualan dengan tertib,” katanya.
“Mudah-mudahan Pasar Bojonggede bisa selesai pada April hingga Mei ini,” tutupnya
(Pandu)