Megamendung, SuaraBotim.com _ Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 20.000 kendaraan melintasi kawasan Puncak, Bogor, pada libur Isra Mi’raj dan Imlek, Senin (27/1/25).
Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas, berbagai rekayasa telah diterapkan, termasuk sistem one way dan ganjil genap.
KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto menjelaskan, rekayasa one way dari Jakarta menuju Puncak mulai diberlakukan sejak pukul 07.30 WIB.
“Penutupan jalur dilakukan karena arus kendaraan menuju Puncak cukup padat, terutama dari jalan tol dan jalur arteri, yang menunjukkan peningkatan sejak pukul 06.30 WIB,” ujarnya kepada SuaraBotim.com.
“Pada pukul 06.00 WIB, Satlantas Polres Bogor bekerja sama dengan Jasa Marga untuk membuka jalur contraflow dari KM 44 (Exit Tol Ciawi) hingga KM 46+400,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Iptu Ardian, penerapan aturan ganjil genap di Simpang Gadog juga diberlakukan sejak pukul 06.00 WIB sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 84 Tahun 2021.
“Berdasarkan data yang dihimpun, hingga pukul 08.00 WIB, jumlah kendaraan yang naik ke Puncak mencapai 12.000 unit, sementara kendaraan yang turun tercatat 8.200 unit,” terangnya.
“Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan hari Minggu (26/1/2025), di mana jumlah kendaraan yang menuju Puncak mencapai 14.000 unit hingga pukul 07.00 WIB,” sambungnya.
Meski terjadi penurunan volume kendaraan, rekayasa tetap dilakukan secara situasional. Ardian menegaskan bahwa penutupan jalur menuju Puncak dapat dilakukan apabila arus kendaraan melebihi kapasitas.
“Jika volume kendaraan terus meningkat, seperti Minggu kemarin, penutupan akan dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB,” katanya.
Prediksi puncak arus kendaraan turun diperkirakan terjadi pada hari Rabu, sedangkan pengawasan terus dilakukan untuk memantau peningkatan atau penurunan jumlah kendaraan pada hari ini.
Beberapa titik kemacetan utama di kawasan Puncak seperti Pasir Muncang penyempitan jalan dari 14 meter menjadi 8 meter, Simpang Megamendung perpotongan arus kendaraan, aktivitas warga lokal, pedagang, dan pejalan kaki, Pasar Cisarua pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat dan Simpang Taman Safari erpotongan arus menuju destinasi wisata utama.
Iptu Ardian menyebut, penyebab kepadatan lalu lintas disebabkan oleh peningkatan volume kendaraan yang datang secara bersamaan menuju kawasan Puncak.
“Penyebabnya adanya antrian kendaraan, memang volume kendaraan yang dengan waktu bersamaan itu dateng dan ingin menuju ke kawasan puncak. Dibandingkan dengan hari biasa maupun hari weekend biasa terjadi peningkatan sehingga saat ini kita berlakukan oneway arah atas” terangnya.
“Keselamatan dan kelancaran lalu lintas adalah prioritas utama kami. Rekayasa lalu lintas akan terus kami pantau hingga sore hari untuk memastikan arus kendaraan tetap terkendali,” pungkas Ardian.
Sementara, salah satu wisatawan asal Cijunjung Amel (24) mengatakan, bahwa dirinya sudah terjebak macet sekitar setengah jam di Jalan Raya Puncak.
“Lumayan sih, walaupun jalannya sedikit-sedikit dari pada engga sama sekali,” katanya.
“Rada jenuh sebenenya, paling nanti berhenti dulu di tempat makan buat nge lempengin kaki. Rada pegel soalnya,” tukasnya.
(pandu maulana)