Cibinong, SuaraBotim.Com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Polres Bogor akan menggelar Operasi Ketupat yang dimulai pada 23 Maret hingga 7 April 2025.
Operasi tersebut bertujuan untuk mengamankan arus mudik, arus balik, serta lonjakan wisatawan di jalur Puncak yang menjadi salah satu rute alternatif mudik.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menyatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 300 personel untuk ditempatkan di titik-titik rawan kepadatan lalu lintas selama Operasi Ketupat berlangsung.
“Kami sudah menyiapkan personel untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan di jalur mudik, arus balik, dan wisata. Rekayasa lalu lintas seperti one way dan ganjil genap akan diberlakukan, terutama di jalur wisata seperti Puncak,” ucapnya kepada SuaraBotim.Com, Sabtu (15/3/25).
“Selain itu, pembatasan kendaraan bertonase besar (Sumu 3) juga akan diterapkan, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang akan diumumkan saat Operasi Ketupat dimulai,” sambungnya.
AKP Rizky memprediksi, puncak kepadatan kendaraan akan terjadi pada H+1 hingga H+7 Idul Fitri terutama di jalur wisata Puncak.
“Biasanya pada Hari H Lebaran kondisi lalu lintas relatif lengang. Namun, pada H+1 setelah Lebaran, arus kendaraan mulai meningkat, terutama di jalur alternatif Puncak,” jelasnya.
Untuk mengatasi kepadatan, Polres Bogor telah berkoordinasi dengan Polres Bogor Kota, Polres Sukabumi, dan Polres Cianjur. Jika terjadi kemacetan di jalur Puncak, arus kendaraan akan dialihkan melalui Ciawi menuju Bogor Kota atau Sukabumi via Tol Bocimi.
AKP Rizky mengimbau, agar masyarakat untuk memastikan kesiapan kendaraan dan kondisi fisik sebelum bepergian dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima seperti rem, mesin, ban dan yang lainnya.
“Jaga kondisi fisik, pengemudi harus dalam kondisi fit, dan jika lelah, disarankan untuk beristirahat di rest area yang telah disediakan dan lengkapi surat-surat kendaraan Pastikan semua dokumen kendaraan, seperti STNK dan SIM, dalam keadaan lengkap dan berlaku,” ungkapnya.
“Kondisi cuaca saat ini tidak menentu, bisa berubah dari panas ke hujan dengan cepat. Oleh karena itu, kami mengimbau agar pengendara lebih berhati-hati dan selalu mempersiapkan kendaraannya dengan baik,” tambahnya.
Selain mengatur lalu lintas di jalur utama, Polres Bogor juga telah menyiapkan petugas untuk mengawasi jalur alternatif, guna mencegah praktik “joki ojek” yang memanfaatkan situasi untuk menaikkan tarif secara tidak wajar.
“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan adanya joki ojek yang menaikkan harga secara tidak wajar, seperti yang terjadi pada musim mudik sebelumnya. Oleh karena itu, personel kami akan ditempatkan di jalur alternatif untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik,” tutupnya.
(pandu)