Cibinong, SuaraBotim.Com – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bogor, Ferdinando Selmi Pardede, menegaskan pentingnya edukasi sejarah Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Menurutnya, pemahaman terhadap sejarah kelam bangsa ini harus terus disampaikan agar tidak dilupakan.
“Dalam edukasi itu bisa dari berbagai sisi. Secara formal tetap berjalan di sekolah-sekolah, sementara secara spiritual bisa disampaikan dengan cara yang berbeda,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com, Selasa (30/9/25).
“Intinya, negara kita bisa bertahan dari rongrongan baik dari dalam maupun luar karena kesaktian Pancasila itu sendiri. Pancasila adalah dasar negara yang kuat dan cocok diterapkan di Indonesia,” terusnya.
Ferdinando juga mengapresiasi, inisiatif sejumlah organisasi kepemudaan, termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), yang setiap tahun mengadakan kegiatan nonton bareng film G30S/PKI.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan cara efektif untuk mengingatkan generasi muda, khususnya generasi Z yang lahir di tahun 2000-an, agar mengetahui peristiwa sejarah secara lebih utuh.
“Ini salah satu cara untuk mengingatkan kembali generasi muda yang mungkin belum tahu informasi seutuhnya,” katanya.
“Dinamika berbangsa dan bernegara itu wajar, tapi intinya kita tetap berusaha menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat. Kita hanya mengingatkan sejarah, tidak ada maksud lain,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bermaksud menggiring opini politik, melainkan hanya menyampaikan fakta sejarah yang hingga kini masih tercatat dalam perjalanan bangsa.
“Peristiwa G30S/PKI itu masih merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Sampai sekarang, sejarah itu masih terpampang, belum ada sejarah baru yang menggantikannya,” tegas Ferdinando.
Selain itu, ia menilai satuan pendidikan juga memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman sejarah kepada para siswa. Meski metode penyampaian berbeda dibandingkan masa lalu, menurutnya para pendidik sudah memiliki cara yang lebih tepat untuk generasi saat ini.
“Pembelajaran sekarang kan lebih dialogis, tidak lagi monolog seperti dulu. Generasi sekarang membutuhkan pendekatan berbeda. Saya yakin para guru sudah paham bagaimana cara menyampaikan sejarah bangsa dengan baik,” pungkasnya.
Ferdinando berharap edukasi sejarah G30S/PKI dapat terus berjalan dan menjadi pengingat bahwa Pancasila adalah dasar negara yang mampu menjaga keutuhan bangsa dari segala ancaman.
(Pandu)







