Gunung Putri, SuaraBotim.Com – Banjir akibat luapan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas merendam kawasan Vila Nusa Indah I termasuk sebuah asrama penyalur tenaga kerja.
Salah satu warga Karin mengungkapkan, bahwa banjir sempat mencapai lantai dua sebelum akhirnya mulai surut.
“Asrama tempat saya bekerja ikut terendam. Tadi malam air hampir setinggi pintu lantai dua, jadi kami semua bertahan di atas. Sekarang di dalam rumah masih ada 11 orang, ditambah saya dan staf jadi 13 orang,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com, Selasa (4/3/25).
Karin menambahkan, sebelumnya semua penghuni asrama bertahan karena tidak tahu harus mengungsi ke mana, mengingat banjir terjadi sekitar pukul 02.30 dini hari.
“Saat ini, kondisi air masih setinggi paha, dan kami berencana pergi ke rumah teman untuk sementara waktu,” ucapnya.
“Saya sudah tinggal di sini selama dua tahun. Sebelumnya banjir pernah terjadi, tapi tidak sampai masuk ke dalam asrama seperti sekarang,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu relawan, Ridwa melaporkan, bahwa tim evakuasi menemukan seorang ibu yang tergigit serangga beracun saat proses penyelamatan.
“Ibu tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Kami masih belum tahu pasti apakah yang menggigitnya serangga atau ular. Kondisinya sedikit lemas, dan kami khawatir kondisinya memburuk jika tidak segera ditangani,” terangnya.
Selain itu, masih ada seorang warga di Blok F Flamboyan yang baru saja menjalani operasi akibat pendarahan, dan kondisinya masih dalam pemantauan.
“Di Blok L1 juga ada seorang ibu yang kondisinya lemas. Kami sedang berkoordinasi dengan tim evakuasi di air untuk segera mengevakuasi mereka,” ungkapnya.
Saat ini, tim penyelamat masih bekerja keras mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan, sambil terus memantau kondisi banjir di Vila Nusa Indah 1.
(pandu)