Suarabotim.com _ Meski sudah sering mendapatkan teguran bahkan sempat di tutup. Kegiatan galian tanah yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor beroperasi kembali.
Dari pantauan team suarabotim.com banyaknya mobil truk pengangkut tanah yang keluar masuk area galian, sedangkan di dalam galian tersebut terdapat 3 alat berat yang sedang mengisi tanah ke mobil truk yang sudah mengantri.
Menanggapi hal itu Kanit Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Jonggol Dadang menyatakan, galian itu sudah pernah di berhentikan beberapa kali dan memang sekarang lanjut lagi sudah berjalan satu minggu.
Menurut informasi yang didapat, kata Dadang, karena dirinya sedang melakukan diklat mencari informasi penggali itu sudah berganti orang bukan yang dulu lagi.
“Menurut informasi dari anggota saya sudah berganti bukan yang dulu lagi, Kalau tidak salah yang sekarang namanya pa Dedi,” kata Dadang kepada suarabotim.com saat dikonfirmasi melalui telefon whatsapp. Sabtu (21/09/24).
“Sebelumnya kita kasih teguran kita sudah tutup, dari pihak kecamatan maupun kabupaten sudah dilakukan. Tapi berjalan kembali,”keluhnya.
Menurut Dadang kegiatan itu bukanlah galian melainkan perataan tanah milik salah satu warga.Yang ingin dibuat untuk tempat usaha. Yang dahulu ditutup karena tidak memiliki ijin yang lengkap, hanya memiliki ijin lingkungan saja. Namun yang saat ini belum diketahui terkait perijinan itu sendiri.
“Belum saya konfirmasi lagi karena sekarang saya masih diklat, mungkin nanti setelah saya pulang diklat saya akan cek atau saya panggil yang bersangkutan untuk meminta keterangan apakah ijinnya sudah lengkap atau belumnya, baik ijin jual belinya, ijin angkutnya, dan itu kan harus dari SDM provinsi, yang harus hadir kelapangan,” jelasnya.
“Kalo kita sudah menindak, mungkin nanti yang lebih tinggi lagi yang berkaitan dengan periziannnya itu yg akan menindak, bisa dari kepolisian atau dari sdm provinsi sendiri,” sambungnya.
Sementara menurut salahsatu instansi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa galian tersebut dibekingi oleh seorang aparat dari PM Jonggol.
“Itu udah berjalan belum ada sebulan kayanya, yang mengang itu ada orang PM Jonggol, kalo pemiliknya Dedi dan biasanya yang jaga itu ada gunawan,”tutupnya.
**rezza