SuaraBotim.com – Pemerintah Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, menggelar forum sosialisasi program Bantuan Keuangan (Bankeu) Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2025 di Kantor Desa, Kamis (31/07/2025).
Kepala Desa Tajur, Ade Safrudin, S.H., menyampaikan bahwa akses jalan tersebut sejak awal tidak memiliki jalur kendaraan. Bahkan, untuk pejalan kaki pun sulit dilalui. Melalui dukungan Bankeu dari kabupaten, pembukaan jalan kini terus dilanjutkan secara bertahap.
“Dari awal itu tidak ada jalan, bahkan motor pun nggak bisa masuk. Alhamdulillah dengan bantuan keuangan dari kabupaten, kita bisa buka jalan, dan sekarang tinggal sisa sekitar 1,1 kilometer lagi yang akan diselesaikan tahun ini,” ujar Ade.
Pembangunan ini sudah dilakukan sejak pertama kali anggaran digelontorkan. Untuk tahun 2025 tahap pertama, alokasi mencakup sekitar 60 persen pekerjaan. Pemerintah desa menargetkan pembangunan tahap kedua bisa menyambungkan jalan hingga jalur utama agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh warga.
Ade juga menekankan bahwa akses ini menjadi sarana strategis dalam membuka potensi pariwisata lokal seperti Goa Garunggang dan Curug di wilayah Desa Tajur, yang selama ini terhambat oleh buruknya akses infrastruktur.
“Kami sadar, potensi wisata kita kalah bersaing karena aksesnya tertutup. Tapi dengan dibukanya jalan ini, kami berharap bisa mengangkat potensi ekonomi masyarakat lewat pariwisata,” tambahnya.
Sementara itu, Kasipem Kecamatan Citeureup, Ponco Sugianto, yang hadir mewakili pihak kecamatan, mengingatkan pentingnya merawat jalan yang telah dibangun. Ia juga mengajak warga untuk memiliki rasa kepemilikan terhadap infrastruktur yang hadir di lingkungannya.
“Jalan ini bukan hanya untuk hari ini, tapi kalau dirawat bisa bertahan 20 sampai 30 tahun. Libatkan warga sekitar agar punya rasa memiliki. Bisa bantu doa, tenaga, atau apapun bentuk partisipasi mereka,” ucap Ponco.
Menurut Ponco, pembangunan yang dipilih melalui musyawarah tersebut telah mempertimbangkan kondisi lapangan dan kebutuhan nyata masyarakat.
“Nilai ekonominya jelas meningkat, aksesibilitas warga pun lebih mudah. Tapi jangan lupa, keberlanjutan manfaatnya tergantung bagaimana kita bersama-sama merawatnya,” Tutupnya.
(Arsyit Syarifudin)







