Cibinong, SuaraBotim.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor resmi melantik sebanyak 3.767 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang pertama di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Kamis (17/4/25).
Pelantikan ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh. Pelantikan tersebut menandai gelombang pertama pengangkatan CPNS dan PPPK di Kabupaten Bogor tahun ini.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan, bahwa momentum ini menjadi semangat baru bagi pembangunan Kabupaten Bogor.
“Hari ini sebanyak 3.676 orang dilantik, baik dari formasi CPNS maupun PPPK. Ini adalah gelombang pertama dan langsung dihadiri oleh Ketua BKN RI, Prof. Dr. Zudan,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Adapun rincian jumlah formasi yang dilantik adalah STTD 7 orang, Teknis 1.019 orang, Kesehatan 155 orang, Guru 2.150 orang.
Menurut Rudy, pelantikan ini menandai langkah nyata dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Bogor.
Dirinya juga menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara bersih dan bebas dari unsur kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
“Pelantikan ini murni berdasarkan hasil seleksi yang bersih dari KKN. Kita ingin Kabupaten Bogor semakin cepat membangun infrastruktur dan SDM yang mumpuni,” terangnya.
“Hari ini 3.600 lebih personel baru yang sebagian besar anak muda siap mendukung visi pembangunan daerah,” tambahnya.
Rudy juga mengingatkan, para CPNS dan PPPK untuk menjaga integritas serta nama baik Kabupaten Bogor.
“Di pundak Bapak/Ibu semua, ada kehormatan dan masa depan Kabupaten Bogor. Mari kita bangun bersama kabupaten yang aman, adil, dan makmur,” tegasnya.
Sementara itu, Harudin (31), salah satu PPPK asal Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, mengaku sangat bersyukur akhirnya bisa diangkat setelah 13 tahun mengabdi sebagai guru honorer di SD Negeri Cileuksa 02, wilayah perbatasan Bogor-Banten.
“Setelah lulus SMA tahun 2012, saya langsung jadi guru. Dulu awalnya digaji Rp300 ribu, lalu perlahan naik hingga Rp1,3 juta per bulan. Kalau dibilang cukup ya tidak, tapi kami syukuri. Dan alhamdulillah, setelah penantian panjang, akhirnya bisa diangkat tahun ini,” ucap Harudin dengan haru.
Harudin berharap, ke depan bisa mengabdi dengan lebih sepenuh hati dan membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
“Senang dan bersyukur, semoga ke depannya bisa lebih bermanfaat bagi negara dan masyarakat,” tutupnya.
(Pandu)