Cibinong, SuaraBotim.Com _ Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, empat aliansi mahasiswa yang tergabung dalam “Empat Pilar” di Kabupaten Bogor menggelar aksi damai untuk menuntut pemerintah daerah lebih tegas dalam pemberantasan korupsi di depan Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor. Senin (9/12/24).
Aksi ini diikuti oleh perwakilan dari organisasi PMII, HMI, IMM, dan SEMI, yang mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap masih maraknya praktik korupsi di Kabupaten Bogor.
Ketua PC PMII Kabupaten Bogor Moh Aam Badrul Hikam mengatakan, aksi ini merupakan bentuk nyata dari perhatian mahasiswa terhadap keberlanjutan pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Kami sebagai mahasiswa empat pilar merasa perlu untuk mengingatkan Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Bupati terpilih Rudy Susmanto. Kami ingin memberikan peringatan agar pemerintahan yang baru bisa lebih tegas dalam mengatasi masalah ini,” katanya kepada SuaraBotim.Com.
Aam mengucapkan, bahwa aksi tersebut dilatarbelakangi oleh fakta meskipun Kabupaten Bogor memiliki wilayah dengan pemandangan indah, namun ketimpangan pembangunan di daerah masih sangat mencolok.
“Kami melihat di beberapa wilayah Kabupaten Bogor. Seperti daerah perbatasan, masih banyak warga yang hidup dalam kemiskinan, dengan tingkat putus sekolah yang tinggi dan fasilitas infrastruktur yang memprihatinkan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” ungkapnya.
Tiga tuntutan utama disampaikan dalam aksi tersebut. Pertama, mahasiswa meminta kepada Bupati Rudy Susmanto untuk tegas dalam menindaklanjuti praktik korupsi di birokrasi dan menangkap oknum-oknum yang terlibat. Kedua, mereka mendesak agar budaya suap, gratifikasi, dan korupsi lainnya dihilangkan. Ketiga, mahasiswa meminta agar bupati melakukan evaluasi terhadap SKPD yang terindikasi terlibat korupsi dan mencopot mereka jika terbukti bersalah.
“Sebagai mahasiswa yang tergabung dalam aliansi empat pilar, kami berkomitmen untuk mengawal pemerintahan Kabupaten Bogor selama lima tahun ke depan. Jika ada oknum yang terlibat dalam tindak pidana korupsi, kami akan berada di garda terdepan untuk memastikan hukum ditegakkan,” tegas Aam.
Meskipun awalnya aksi ini direncanakan diikuti oleh sekitar 500 hingga 600 orang, jumlah peserta terpaksa berkurang menjadi sekitar 250 orang karena hujan deras yang mengguyur wilayah Cibinong. Walau demikian, semangat para peserta tidak surut.
Sementara, Koordinator Lapangan IMM Iswan Yusditira menambahkan, tujuan aksi ini adalah untuk menegaskan kembali komitmen mahasiswa dalam memerangi korupsi di Kabupaten Bogor.
“Kami ingin mengingatkan pemerintah Kabupaten Bogor, terutama Bupati Rudy Susmanto, untuk memastikan tidak ada lagi korupsi di lingkungan pemerintahan. Kami tidak menyebutkan kasus-kasus spesifik, tetapi kami yakin bahwa pemerintahan Kabupaten Bogor tahu persis siapa saja yang terlibat dalam praktek-praktek tersebut,” ujarnya.
Iswan juga menegaskan, bahwa jika aksi tersebut tidak mendapat tanggapan serius dari pihak terkait, mahasiswa akan turun kembali dengan isu yang lebih luas.
“Jika tuntutan kami tidak didengar, kami akan membuka kasus-kasus korupsi yang ada di Kabupaten Bogor, baik itu terkait dengan dinas-dinas atau oknum yang bermain,” tukasnya.
Aksi ini juga menunjukkan kekompakan empat aliansi mahasiswa yang tergabung dalam satu wadah yang disebut “Empat Pilar”. Mereka bertekad untuk terus mengawal pemerintahan Kabupaten Bogor agar tetap bebas dari praktek korupsi dan kolusi.
Diharapkan dengan adanya aksi ini, masyarakat Kabupaten Bogor dapat merasakan dampak positif dari pemerintahan yang bersih dan transparan, serta pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
(pandu maulana)