SuaraBotim.Com – Rencana aksi yang semula hendak dilakukan di Kecamatan Babakan Madang dialihkan menjadi audiensi, yang berlangsung di Kantor Kecamatan Babakan Madang. Rabu (10/9/2025) Audiensi tersebut dihadiri Camat, Sekcam, para kasi, Danramil, Kapolsek, serta BUMDes Citaringgul.
Hanif, perwakilan dari Jaringan Pemuda Mahasiswa Indonesia (JPMI), menjelaskan ada tiga poin yang dibawa dalam audiensi. Dari ketiga poin itu, dua sudah dijawab secara jelas oleh pihak kecamatan, sementara satu poin lainnya masih menunggu penjelasan lebih lanjut.
“Dua poin sudah mendapatkan jawaban yang kuat dan bisa dimengerti. Satu poin lagi masih dalam proses, dan kita akan menunggu bagaimana harapannya nanti. Jika belum ada jawaban sesuai, kemungkinan kita akan mengadakan audiensi kembali,” kata Hanif.
Salah satu yang menjadi pertanyaan JPMI adalah isu dugaan pemotongan gaji sebesar 10 persen oleh BUMDes Citaringgul. Menanggapi hal tersebut, Ketua BUMDes Citaringgul, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa informasi tersebut perlu diluruskan.
“Itu bukan pemotongan gaji. Dasarnya adalah MoU dengan pemberi kerja, yaitu AEON Indonesia. Jadi, BUMDes bukanlah Outsourcing pada umumnya yang melakukan potongan gaji,” jelas Wahyu.
Ia menerangkan, angka 10 persen yang dimaksud adalah manajemen fee yang diberikan langsung perusahaan kepada BUMDes. Fee itu digunakan untuk pengelolaan SDM, pembinaan, serta memastikan para pekerja menjalankan tugas dengan baik.
“Alur penggajian juga sudah jelas, berlaku sama di seluruh Indonesia. Di BUMDes Citaringgul, semua proses dilakukan lewat rekening resmi, bukan pribadi. Jadi transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
(Pandu)







