Sukamakmur, SuaraBotim.com _ Kasus perundungan anak yang terjadi di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD Kabupaten Bogor serta Camat Sukamakmur.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan lingkungan dalam mencegah terulangnya kasus serupa dimasa yang akan datang.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Hj. Nunur Nurdiansyah menyatakan, bahwa kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua sangat diperlukan dalam pengasuhan anak.
“Pengawasan di sekolah harus diperketat untuk mengantisipasi kasus-kasus perundungan seperti ini. Sosialisasi tentang edukasi seksual sejak usia dini juga perlu dilakukan, termasuk kepada orang tua agar mereka dapat ikut mengawasi anak-anaknya,” ucapnya kepada SuaraBotim.com Rabu (8/1/25).
Hj Nunur mengimbau, kepada orang tua untuk kembali mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak kepada anak-anak.
“Ajarkan anak-anak tentang akidahnya dan perilaku yang baik, orangtua juga harus berperan aktif dalam membimbing anak di rumah, terutama di tengah kesibukan sehari-hari,” terangnya.
Hj Nunur menyoroti, kebiasaan anak-anak Gen Z yang kerap bermain game di ponsel dan dirinya mengingatkan agar orang tua memberikan batasan waktu penggunaan ponsel serta pemahaman terkait dampaknya.
“Jika anak menggunakan handphone, beri mereka pengertian dan atur waktu penggunaannya dengan bijak,” tukasnya.
Sementara, Camat Sukamakmur Bakri Hasan mengonfirmasi, bahwa kasus perundungan di wilayahnya telah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor dan berharap kasus ini menjadi perhatian serius bagi orang tua dan sekolah.
“Pihak sekolah sudah melakukan berbagai langkah antisipasi melalui kegiatan di sekolah, tetapi orang tua juga harus membimbing anak-anaknya di rumah. Peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan baik,” ujarnya.
“Saya berharap orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka, terutama dalam membimbing mereka agar terhindar dari perilaku negatif,” tutupnya.
(pandu maulana)