Suarabotim.com – Wali Kota Bogor Dedie Rachim menerima kunjungan jajaran Indonesia Japan Business Network (IJBNet) dalam pertemuan hangat di Paseban Punta, Balai Kota Bogor.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kerja sama penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bogor untuk peluang kerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW). Dedie menegaskan dukungannya atas inisiatif ini dan mendorong generasi muda untuk memanfaatkan kesempatan emas bekerja di Negeri Sakura.
“Saya sangat mendorong agar warga Kota Bogor, terutama generasi muda, bisa bekerja di Jepang, karena peluangnya ada di depan mata kita,” ujar Dedi kepada Suarabotim.com, Selasa (15/07/25).
Ia menyebutkan bahwa Kota Bogor memiliki 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bisa menjadi lumbung SDM potensial. Menurutnya, strategi pembekalan seperti kursus bahasa Jepang intensif selama tiga bulan menjelang kelulusan bisa menjadi solusi efisien dan terjangkau dalam mempersiapkan calon pekerja migran.
“Kalau 3 bulan terakhir anak-anak SMK kita latih bahasa Jepang secara intensif, maka mereka punya dasar yang cukup untuk bisa langsung berangkat,” jelasnya.
Tak hanya bagi lulusan baru, Dedie juga membuka ruang bagi warga berusia di atas 30 tahun yang memiliki keterampilan relevan untuk ikut dalam program ini. Ia menekankan pentingnya sosialisasi agar lebih banyak masyarakat mengetahui peluang besar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bogor Taufik menjelaskan bahwa kerja sama Pemkot dengan IJBNet telah berjalan selama enam bulan. Hasilnya, 19 orang telah mengikuti pelatihan SSW, dan lima di antaranya sudah berhasil diberangkatkan ke Jepang, khususnya di sektor pertanian.
“Ke depan akan ada sektor keperawatan, mekanik, hingga sistem industri. Harapannya, ini menjadi cikal bakal SDM Kota Bogor untuk pasar kerja internasional,” tuturnya.
“Kolaborasi akan terus diperluas melalui kemitraan dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan SMK, sebagai bagian dari strategi penurunan angka pengangguran dan peningkatan daya saing tenaga kerja lokal,” tambahnya.
Ketua Umum IJBNet Suyoto Rais menyampaikan bahwa Jepang saat ini membutuhkan sekitar 820.000 tenaga kerja asing dari berbagai sektor. Menurutnya, Kota Bogor dipilih karena tiga faktor kunci: kedekatannya dengan Jakarta, potensi besar dalam pengembangan SDM, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Kami hadir di sini ingin berkolaborasi untuk menyiapkan SDM Bogor agar bisa bekerja di Jepang. Kami juga akan segera melakukan sosialisasi ke LPK, SMK, dan pelaku pendidikan lainnya agar minat masyarakat semakin tinggi,” ungkapnya.







