Gunung Putri, SuaraBotim.Com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Gunung Putri digelar dengan dihadiri berbagai pihak, termasuk unsur Forkopimcam, Polsek, Koramil, KUA, MUI, kepala desa, serta anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) II Kabupaten Bogor yang digelar di Katoomba, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Kamis (6/2/25).
Camat Gunung Putri Kurnia Indra menyampaikan, bahwa Musrenbang ini menjadi momen penting untuk merancang pembangunan yang lebih baik bagi wilayahnya. Ia menyoroti berbagai usulan prioritas yang perlu ditingkatkan, terutama terkait pagu anggaran yang diharapkan tidak terpaku pada batas indikatif.
“Gunung Putri merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Kabupaten Bogor. Kami berharap ada insentif lebih, sehingga alokasi anggaran bisa lebih besar dan tidak hanya terpaku pada pagu indikatif. Kami juga mendorong dan meminta bantuan kepada anggota DPRD agar anggaran bisa didapatkan dari berbagai sumber,” ujarnya kepada SuaraBotim.com.
Menurutnya, ada beberapa proyek strategis yang perlu segera diselesaikan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Salah satu prioritas utama adalah relokasi Puskesmas Karanggan dan Puskesmas Bojong Nangka yang dinilai sudah tidak memadai.
“Kami berharap ada relokasi ke tempat yang lebih luas serta optimalisasi Pustu di Tlajung Udik untuk menambah fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor H. Achmad Fathoni menjelaskan, bahwa Musrenbang merupakan forum strategis untuk membahas perencanaan pembangunan dan perencanaan ini diajukan melalui tiga jalur, yaitu Musrenbang, SKPD yang merencanakan, serta jalur aspiratif melalui DPRD.
“Kami hadir untuk memastikan apakah usulan yang diajukan Kecamatan Gunung Putri sudah sesuai dengan pagu indikatif sebesar Rp22,4 miliar yang diberikan oleh Bappedalitbang. Masih banyak kebutuhan yang belum terakomodasi, dan kami akan mencatat serta mengusulkannya dalam pembahasan dengan SKPD agar bisa diintegrasikan ke dalam program daerah,” jelasnya.
Fathoni mencontohkan proyek pembangunan jalan Cikeas-Bojong Nangka yang dianggarkan Rp700 juta pada 2025, namun bisa didorong menjadi Rp1,5 miliar pada 2026 jika mendapat persetujuan dari dinas terkait.
“Kami akan memastikan program prioritas Kecamatan Gunung Putri tidak hanya terakomodasi dalam pagu indikatif, tetapi juga bisa diperjuangkan melalui perencanaan teknis SKPD,” tukasnya.
(Pandu Steven)