Cibinong, SuaraBotim.Com _ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri melakukan penebaran sebanyak 22.500 benih ikan di Setu Plaza Cibinong, Kabupaten Bogor. Jum’at (13/12/24).
Bachril Bakri menjelaskan bahwa penebaran benih ikan ini dilakukan untuk membantu mengendalikan inflasi sekaligus merayakan ulang tahun Korpri yang ke-53. ” Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Cibinong. Kami ingin memastikan bahwa ada banyak ikan di wilayah ini, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan konsumsi dengan harga yang terjangkau,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Dalam kesempatan itu, Bachril juga menyampaikan bahwa inflasi di Kabupaten Bogor saat ini masih terjaga dengan baik. ” Inflasi terakhir tercatat 0,57%, dan dua minggu lalu bahkan turun menjadi 0,17%, angka ini masih dalam batas toleransi yang aman,” ucapnya.
Dirinya menyebut, benih ikan yang ditebar akan dipanen ketika sudah cukup besar dan dijual kepada masyarakat dengan harga yang stabil, menghindari lonjakan harga ikan di pasar dan berencana untuk melanjutkan kegiatan serupa di 16 titik lainnya pada tahun depan, termasuk di Setu Ciampea. “Kami akan terus lakukan penebaran benih ikan ini untuk membantu masyarakat, khususnya yang sering memancing di setu. Hal ini juga untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan ikan,” katanya.
Meskipun kegiatan ini mendapat dukungan positif, Ketua Jurnalis Fishing Indonesia (JFI), Billy Adhiyaksa, memberikan beberapa catatan terkait dengan pengelolaan setu.
Menurutnya, meskipun penebaran benih ikan dilakukan secara rutin, ada masalah mendasar yang perlu mendapat perhatian lebih, yaitu pendangkalan di beberapa setu, termasuk Setu Plaza Cibinong. “Setu ini sudah mengalami pendangkalan yang cukup signifikan. Dulu kedalamannya bisa mencapai 14 meter, namun sekarang hanya tersisa 2 hingga 3 meter. Seharusnya ada upaya pengerukan untuk memastikan fungsi setu sebagai kawasan resapan air tetap optimal,” terangnya.
“Meskipun penyebaran benih ikan sudah sering dilakukan, belum ada riset lebih lanjut mengenai jenis biota yang ada di setu. Kami berharap Pemkab Bogor bisa melakukan penelitian untuk mengetahui potensi biota yang dapat dikembangkan di sini, bukan sekadar seremoni,” lanjutnya.
Billy juga mengingatkan, bahwa kegiatan memancing di setu seharusnya diperbolehkan selama dilakukan dengan cara yang benar, tanpa menggunakan alat yang merusak ekosistem, seperti jaring atau bahan berbahaya. “Memancing secara langsung untuk kebutuhan protein tentu tidak masalah, asal dilakukan dengan bijak dan sesuai aturan,” tambahnya.
Sebagai komunitas pecinta lingkungan, JFI berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan pengelolaan dan pemeliharaan setu, tidak hanya dalam hal penebaran benih ikan, tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan secara keseluruhan. “Kami berharap pemerintah dapat melakukan hal yang lebih inovatif dan keluar dari kebiasaan, bukan hanya melakukan kegiatan seremonial. Dengan begitu, setu bisa lebih terkelola dengan baik, rapi, dan nyaman bagi masyarakat,” pungkasnya.
(pandu maulana)