Cisarua, SuaraBotim.com _ Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melakukan peninjauan langsung ke rumah-rumah yang terdampak banjir di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Rabu (29/1/25).
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengatakan, bahwa peristiwa banjir tersebut terjadi dua bulan yang lalu.
“Jadi ini kejadiannya sudah dua bulan yang lalu, tapi pada saat sekarang hujan ini juga masih dalam kondisi rawan sekali untuk kembali longsor. Karena ada saluran yang letaknya di atas rumah,” ucapnya kepada SuaraBotim.com.
Bachril menuturkan, bahwa Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut harus ditinggikan kembali agar tidak terjadi banjir.
“Memang kita harus meninggikan bronjongan yang ada sekarang ini, kita akan tinggikan dan akan menjadi perhatian kita untuk di naikan lagi. Sehingga air kalau terjadi hujan besar tidak melimpah kerumah yg ada di bawah,” terangnya.
Bachril menyebut, dalam peristiwa tersebut sebanyak lima rumah yang terdampak dan pihaknya bersama Polres dan BPBD memberikan bantuan.
“Kita akan memperhatikan bangunan yang ada untuk di perbaiki, sehingga menjadi lebih baik dan tidak bahaya terhadap rumah yang ada di bawah,” ujarnya.
“Puncak ini kan kilometer nya ini Ciliwung, jadi mari kita tambah dengan baik fi wilayah puncak. Ikutilah tata ruang yang ada,” tambahnya.
Bachril juga mengimbau, agar masyarakat giat menanam pohon agar bisa menjaga lingkungan dengan baik serta tidak merusak lingkungan terutama di kawasan Puncak Bogor.
“Tetap hati-hati, apalagi sekarang hujan lebat, abis ini kita melihat saluran air yg besar agar tidak terjadi bencana dan berdampak bagi masyarakat sekitar wilayah yang ada di sekitar puncak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Salahsatu warga yang mengalami kebanjiran Wahyu mengatakan, bahwa banjir tersebut datang sekitar pukul 15:30 WIB karena hujan besar yang turun dari tadi pagi.
“Penyebabnya, alirannya tidak memadai aja, karena dari hulunya di sekitar rest area itu besar, ke sininya kecil alirannya, automatis kan gak kuat, sehingga jebol,” ucapnya kepada SuaraBotim.com Rabu (29/1/25).
“Kalo dari sana ke sini seimbang, mungkin gak akan terjadi banjir. Saya si harapannya segera diperbaiki aja, supaya masyarakat itu kalo ujan-ujan besar, gak khawatir seperti ini lagi,” sambungnya.
Wahyu menyebut, bahwa banjir yang menimpa rumahnya bukan yang pertama kalinya, dan membuat rumahnya rusak akibat banjir tersebut.
“Sudah lima kali masuk kedalam, setiap air masuk kerumah, barang-barang, keramik pada rusak,” tutupnya.
(pandu maulana)