Cibinong, SuaraBotim.Com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor terus berupaya mengurangi angka pengangguran dengan berbagai inovasi. Salah satunya adalah melalui pelaksanaan Job Fair yang rutin digelar setiap tahun.
Plt Kepala Disnaker Kabupaten Bogor, Nana Mulyana menyebut, Job Fair sebagai salah satu cara paling efektif untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan.
“Ya, Job Fair ini event yang mempertemukan langsung antara pencari kerja dan pemberi kerja. Tahun kemarin, kita gelar di Gedung Tegar Beriman dengan diikuti 40 perusahaan. Antusiasme masyarakat Kabupaten Bogor luar biasa,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com, Selasa (7/5/25).
Nana menyebut, Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki sementara ini ada di Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang yang memiliki 9 kejuruan yang dilatih di BLK.
“Namun, ada 6 kejuruan yang kita lakukan secara MTU (Modul Training Unit) itu kita yang datang ke lokasi, sesuai dengan proposal masyarakat yang nyampai ke kita,” tuturnya.
“Kalo yang di BLK itu ada yang program kita, program musrenbang atau mungkin dari aspirasi. Yang lebih penting karena luasnya wilayah Kabupaten Bogor bagaimana kita mendatangi lokus kepada masyarakat, contohnya untuk otomotif ada las, menjahit, perhotelan dan yang lainnya,” sambungnya.
Selain Job Fair, Disnaker juga mengandalkan platform digital bernama Bogor Career Center (BCC) untuk membuka akses lapangan pekerjaan secara lebih luas dan transparan.
“Melalui BCC, perusahaan bisa menginformasikan lowongan kerja, dan masyarakat bisa langsung melamar lewat aplikasi tersebut. Ini sesuai arahan dari Pak Kang Dedi Mulyadi, agar proses rekrutmen lebih tertib dan menghindari praktik-praktik yang tidak sehat,” jelasnya.
Nana memastikan, aplikasi BCC sudah berjalan, namun tantangan ke depan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan perusahaan agar lebih aktif memanfaatkan platform ini.
“Rubrikasi atau publikasi kepada masyarakat harus lebih gencar. Termasuk kepada perusahaan, bahwa lowongan kerja sekarang diarahkan lewat BCC. Bahkan, sudah ada surat edaran resmi dari pemerintah terkait hal ini,” ungkapnya.
Saat ini, Disnaker Kabupaten Bogor terus berkomitmen untuk memfasilitasi proses rekrutmen yang transparan dan efisien antara perusahaan dan pencari kerja. Nana pun mengakui, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan BCC.
“Itu tantangan kami. Ke depan, kami akan lebih masif mensosialisasikan BCC kepada masyarakat dan dunia usaha,” pungkasnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bogor masih berada di angka 7,34 persen dari total angkatan kerja sebanyak 2,8 juta orang.
Artinya, sekitar 210 ribu warga Bogor berstatus pengangguran. Namun, setelah dilakukan pendataan langsung ke desa dan kecamatan, angka pengangguran riil disebut mencapai 81 ribu orang, atau sekitar 3 persen lebih rendah dari rata-rata provinsi maupun nasional.
Sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto, mengungkapkan, bahwa pihaknya kini tengah fokus menindaklanjuti persoalan ini dengan membentuk satuan tugas (Satgas) PHK, sesuai instruksi dari pemerintah pusat.
“Ini kita lihat di kantor BPJS Ketenagakerjaan, setiap hari penuh. Tentu pemerintah harus benar-benar proaktif mendukung kebijakan yang berpihak kepada rekan-rekan buruh di Kabupaten Bogor,” ujarnya.