SUARABOTIM.COM _ Camat Cileungsi bantah data Stunting di Kecamatan Cileungsi sebagai terbesar nomor dua se Kabupaten Bogor. Rabu (9/10/24).
Camat Cileungsi Adi Henryana mengaku kaget dengan hasil data yang menunjukan bahwa Kecamatan Cileungsi menjadi yang terbesar nomor dua tingkat Kabupaten Bogor. “ Jadi kita pastinya akan kaget lah, menjadi rekor yang jelek karena dapat ranking kedua terbesar se Kabupten Bogor dengan kaitan stunting,” katanya kepada SuaraBotim.Com.
“ Makanya kita langsung melakukan verifikasi ulang kepada semua kepala desa, termasuk juga agar mereka melakukan untuk mencegah stunting dan berkoordinasi dengan bidan desa dan unsur Puskesmas terkait,” tambahnya.
Adi menjelaskan, hasil verifikasi stunting dengan pihak terkait hasilnya berbeda jauh dengan data yang ada. “ Hasil verifikasi lapangan dengan bidan desa dan para kader serta unsur dokter di lingkungan Puskesmas, ternyata data yang ada dari 429 itu berubah total menjadi sekitar 77,” ujarnya.
“ Ini sangat jauh sekali, jadi memang ada beberapa alasan kenapa bisa berkurang, ya mungkin tadi seperti yang disampaikan oleh pak Pj Bupati kepada para Kepala Desa. Salahsatunya dia mungkin kesalahan dalam hal persepsi pengertian stunting, kemudian juga dalam hal pengukuran tinggi badan dan lain sebagainya seperti itu,” lanjutnya.
Menurutnya, diangka 77 masih dianggap banyak karena yang tersebar dari 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Cileungsi.
“ Oleh karena itu, Pemerintah Kecamatan juga sudah berupaya untuk melakukan upaya penurunan angka stunting tersebut. Nanti mungkin kita harus komunikasi serta koordinasi terkait dengan langkah apa yang akan di lakukan,” imbuhnya.
Dirinya juga mengatakan, akan berupaya seperti yang disarankan oleh Pj Bupati untuk membuat Rumah Cegah Stunting (Ceting). “ Saran dari pak Pj Bupati adalah membuat rumah Cegah Stunting (Ceting) dengan cara misalnya memanggil 10 orang tiap desa, lalu Pemerintah Desa akan memberikan makanan tambahan,” cetusnya.
Adi menghimbau, agar Kepala Desa maupun Kepala UPT tidak bosan untuk melibatkan Kader Posyandu kepada masyarakat untuk mensosialisasikan stunting. “ Terutama ketika ada kegiatan di Posyandu supaya mereka tetap melakukan sosialisasi Stunting di Posyandu. Entah itu terkait dengan ibu hamil atau makanan tambahan dan sebagainya,” jelasnya
“ Kita coba nanti bikin semacam sosialisasi karena stunting menjadi catatan untuk Pj Bupati dan Pj Gubernur, setiap kegiatan apapun seperti musrembang dan sebagainya akan kita sosialisasikan,” pungkasnya.
(pandu)