Klapanunggal, SuaraBotim.Com – Warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dikejutkan dengan temuan sejumlah ikan mati mendadak di Situ Rawa Jejed pada Kamis (17/4/25).
Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama pengelola wisata setempat yang berada di bawah naungan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Menurut pengelola Situ Rawa Jejed, Rifki, ikan-ikan yang mati tersebut baru ditabur sekitar satu minggu sebelumnya. Jenis ikan yang mati antara lain bawal dan jaer.
Rifki menjelaskan, bahwa situ ini sebelumnya telah dirapikan untuk mendukung aktivitas wisata, seperti naik perahu dan menikmati taman yang ada.
“Kami belum tahu pasti penyebabnya. Dugaan awal bisa karena ikan baru ditabur atau kemungkinan pencemaran dari limbah, tapi masih menunggu hasil uji dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” ujar Rifki kepada SuaraBotim.Com, Sabtu (19/4/25).
Situ Rawa Jejed sendiri menjadi salah satu destinasi wisata lokal yang ramai dikunjungi warga, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Aktivitas memancing di area tertentu memang diperbolehkan, namun dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem jika tidak dikontrol.
Rifki menyebut, DLH Kabupaten Bogor telah turun ke lokasi untuk mengambil sampel air dan ikan yang mati. Hingga saat ini, hasil uji laboratorium belum dirilis ke publik.
“Airnya baru bau setelah ikan-ikan itu mati. Warga jadi enggan datang karena baunya seperti bangkai. Kami berharap, kalau memang dari limbah pabrik, ada tindak lanjut. Kami ingin situ ini kembali asri,” terangnya.
Situ Rawa Jejed memiliki saluran air yang bermuara dari beberapa arah, termasuk dari area yang dekat dengan pabrik. Namun, belum ada kepastian apakah pencemaran berasal dari aktivitas industri di sekitar lokasi.
Warga dan pengelola berharap pemerintah setempat segera mengambil tindakan agar keberlangsungan ekosistem dan pariwisata di Situ Rawa Jejed tetap terjaga.
“Harapannya sih kalau memang benar dari limbah pabrik ada tindak lanjut lah. Intinya kami mah minta situ ini jadi asri lagi karena banyak warha yang suka main kesini,” terangnya.
Hal serupa dikeluhkan oleh Dedi (50) salahsatu warga Klapanunggal, dirinya meminta agar situ rawa jejed mendapatkan perhatian lebih.
“Warga yang kau berkunjung juga gaenak karena airnya berbau, saya minta agar dicari penyebabnya. Agar hal ini tidak terjadi di waktu yang akan datang,” tutupnya.