Cibinong, SuaraBotim.Com – Bus listrik Tegar Beriman yang beroperasi di Kabupaten Bogor kini telah memasuki bulan keenam sejak pertama kali diluncurkan. Layanan transportasi ramah lingkungan ini masih digratiskan dan mendapat respons positif dari masyarakat.
Salah satu sopir bus listrik Ilyas mengungkapkan, bahwa antusiasme masyarakat terhadap bus listrik sangat tinggi, terlebih karena rutenya mencakup wilayah yang belum banyak dilayani angkutan umum, seperti dari kawasan Tegar Beriman menuju Sentul.
“Alhamdulillah masih gratis sampai sekarang. Penumpangnya juga banyak yang terbantu, apalagi di jalur ini masih jarang angkutan umum,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com, Selasa (1/7/25).
Menurutnya, jumlah penumpang cukup bervariasi. Pada hari-hari biasa, bus lebih banyak digunakan oleh pelajar dari wilayah Sukaraja. Sementara itu, Jumat dan Sabtu menjadi hari tersibuk karena banyak warga, termasuk pegawai perkantoran di Tegar Beriman, yang sengaja ingin mencoba bus listrik ini.
“Banyak yang penasaran sama bus listrik. Kebanyakan orang dari perkantoran yang muter-muter buat coba. Rasanya sih sama aja kayak bus biasa, cuma ini metik,” jelas Ilyas yang sebelumnya bertugas sebagai anggota tim patroli di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Saat ini, kata dia, tersedia dua unit bus listrik dengan empat pengemudi yang bekerja secara shift. Operasional dimulai pukul 06.00 WIB hingga sekitar pukul 11.00 WIB.
Setelah pengisian daya (charging), bus kembali beroperasi mulai pukul 14.00 WIB hingga malam hari, dengan target minimal tiga rit setiap hari.
“Awalnya kami jalan empat rit sehari, tapi karena jumlah penumpang membludak sampai ada yang berdiri, akhirnya dibatasi. Sekarang maksimal 30 orang per rit,” terangnya.
Tak hanya warga, bahkan Bupati Bogor disebut beberapa kali ikut menggunakan moda transportasi ini. Masyarakat juga berharap armada bus listrik ditambah agar waktu tunggu lebih singkat dan cakupan layanan lebih luas.
Salah satu penumpang, Nia (34), warga Sentul Pancakarsa, mengaku sudah tiga kali mencoba bus listrik Tegar Beriman. Ia mengaku senang karena bus ini bisa menjadi sarana rekreasi ringan bersama anak-anak.
“Biasanya muter sampai Bambu Kuning. Anak-anak juga seneng naiknya, nyaman. Cuma nunggu busnya agak lama, mungkin karena armadanya masih sedikit,” katanya.
Menurut Nia, pengalaman naik bus listrik sangat menyenangkan, dan ia berharap jumlah unit serta rutenya bisa terus ditingkatkan.
(Pandu)







