Cibinong, SuaraBotim.Com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor menyatakan komitmennya untuk membenahi manajemen klub sepak bola kebanggaan warga bumi Tegar Beriman, Persikabo 1973, yang kini terpuruk di kasta terbawah kompetisi sepak bola nasional, Liga 3 Nusantara.
Kepala Dispora Kabupaten Bogor, Asnan AP mengungkapkan, bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada Persikabo 1973. Namun, dukungan tersebut harus diiringi dengan pembenahan internal di tubuh manajemen klub yang dinilai belum menunjukkan performa maksimal.
“Persikabo saat ini sudah turun jauh dari Liga 1 ke Liga 3. Artinya, kita akan tetap memberikan support, tapi manajemennya harus dibenahi terlebih dahulu. Jangan sampai dukungan yang diberikan tidak sejalan dengan perbaikan dari dalam,” ujar Asnan kepada SuaraBotim.Com, Rabu (23/4/25).
Asnan menyoroti, perlunya evaluasi menyeluruh terhadap jajaran manajemen Persikabo 1973. Ia juga menilai manajemen yang ada saat ini belum mampu membawa perubahan signifikan terhadap performa tim, meskipun sudah mendapat berbagai bentuk dukungan, termasuk penggunaan Stadion Pakansari sebagai homebase.
“Sebetulnya Persikabo sudah banyak diberi kelonggaran, seperti penggunaan Pakansari. Tapi dari hari ke hari, tidak ada kemajuan yang terlihat di lapangan,” terangnya.
Lebih lanjut, Asnan berharap, agar ke depan Persikabo 1973 dipimpin oleh orang-orang yang profesional dan memahami dunia sepak bola, khususnya mereka yang berasal dari Kabupaten Bogor.
“Saya ingin ke depan Persikabo dikelola oleh orang-orang Kabupaten Bogor yang benar-benar paham sepak bola. Termasuk juga soal pemain, jangan sampai pemain lokal tersisih,” tegasnya.
Sementara, salahsatu pendukung tim sepakbola Persikabo Bogor Vit (26) berharap, agar tim membanggakan nya bisa berada di penampilan terbaiknya.
“Saya harap managementnya di benahin dulu deh, bayangin aja dari kasta tertinggi di turnamen sepakbola Indonesia turun sampe Liga 3,” ucapnya.
“Management terbaik menurut saya pas bupatinya era pak Rachmat Yasin. Tapi semoga pak Rudy bisa lebih dari itu,” tutupnya.
Sebagai informasi, Persikabo 1973 mengalami degradasi beruntun dalam tiga musim terakhir, dari Liga 1, Liga 2, hingga akhirnya terjun ke Liga 3. Kondisi ini diduga kuat dipicu oleh lemahnya pengelolaan manajemen, termasuk dugaan keterlibatan dalam praktik match fixing atau pengaturan skor yang membuat performa tim merosot tajam sepanjang kompetisi.