Cibinong, SuaraBotim.Com – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Zudan Arif Fakrulloh mengimbau seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk menjaga integritas dan terus meningkatkan kompetensi dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pesan tersebut disampaikan Zudan saat menghadiri pelantikan 3.767 CPNS dan PPPK di Kabupaten Bogor, Kamis (17/4/25).
Dirinya menegaskan, bahwa ASN memiliki tanggung jawab besar, terlebih di wilayah seperti Kabupaten Bogor yang memiliki skala besar.
“Saya berpesan kepada seluruh ASN yang sudah menerima SK agar benar-benar menjaga integritas dan kompetensi. Kabupaten Bogor ini kabupaten yang rasa provinsi, dengan penduduk 5,8 juta jiwa yang harus dilayani. Ini bukan tugas yang ringan,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Zudan juga mengingatkan, pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas ASN dalam menghadapi berbagai risiko manajerial, khususnya dalam pengelolaan keuangan dan pelayanan publik.
“Saya berharap seluruh pemerintah kabupaten/kota di Indonesia memberikan pelatihan manajemen risiko, seperti pengelolaan keuangan agar tidak defisit, strategi peningkatan pendapatan daerah, hingga pencegahan risiko hukum,” terangnya.
“ASN harus memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, jangan sampai melakukan pelanggaran hukum apalagi yang disertai niat jahat,” sambungnya.
Zudah juga menyoroti, pentingnya kewaspadaan terhadap risiko operasional, seperti di sektor kesehatan.
“Contohnya di rumah sakit, jangan sampai kekurangan obat. Kepala dinas pun harus rutin mengecek Puskesmas, pastikan tidak ada kekosongan dokter atau bidan. Ini penting agar pelayanan masyarakat tidak terganggu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Zudan, jika risiko hukum, anggaran, atau operasional tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak pada reputasi pemerintah daerah.
“Kalau sudah muncul risiko hukum, operasional, dan anggaran, maka ujungnya akan muncul risiko reputasi. Pemerintah bisa kehilangan kepercayaan publik. Itu yang harus kita jaga bersama,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Empop Hasbulloh (50), telah mengabdikan dirinya selama lebih dari dua dekade di Kantor Kecamatan Klapanunggal.
“Saya sudah hampir 21 tahun kerja di Kecamatan Klapanunggal. Pertama jadi tenaga sukarelawan, lalu jadi tenaga outsourcing. Alhamdulillah, dengan adanya kebijakan ini, saya akhirnya menjadi PPPK,” ungkapnya.
Kini, ia akan bertugas di Kantor Kecamatan Klapanunggal, tepatnya di Seksi Ekonomi dan Pembangunan. Empop mengaku sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah, terutama BKPSDM Kabupaten Bogor.
“Sempat waswas, tapi alhamdulillah semuanya berjalan tepat waktu. Semoga dengan status baru ini, kedisiplinan dan kinerja saya bisa meningkat,” ujarnya.