Cibinong, SuaraBotim.Com – Pengamat publik sekaligus Founder Lembaga Study Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi, menilai kondisi Kabupaten Bogor saat ini relatif kondusif tanpa adanya aksi demonstrasi besar.
Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari kinerja Bupati Bogor yang dinilai cukup agresif dalam menjalankan program-program pembangunan.
“Jadi kan gini, saya mengamati, pertama memang ada sebuah kondisi di mana bupati baru itu relatif kenceng menjalankan program. Jadi apa yang harus didemo? Apa kira-kira? Nggak ada, kalau menurut saya,” ujar Yusfitriadi kepada SuaraBotim.Com, Selasa (2/9/25).
Ia menegaskan, meskipun dalam perjalanan pemerintahan tentu ada kekurangan, namun hingga saat ini tidak ada kesalahan fatal yang memicu kemarahan publik.
“Coba apa kesalahan Bupati Bogor yang harus membuat publik marah? Programnya berjalan kenceng, perubahannya mulai nampak walaupun belum signifikan karena baru beberapa bulan. Kesalahan pasti ada, tapi yang memancing trigger kemarahan publik belum terlihat,” katanya.
Namun, ia juga menilai, sepinya aksi di Kabupaten Bogor bukan berarti masyarakat diam atau kehilangan momentum politik. Menurutnya, dinamika publik bisa saja berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
“Sehingga, saya pikir tidak ada trigger untuk publik marah. Bukan berarti kehilangan momentum. Secara politis, semakin banyak yang dikerjakan, tentu ada potensi terlihat kesalahannya,” ungkapnya.
“Semakin banyak orang berbicara, maka semakin besar kemungkinan ada yang kepeleset. Perspektif pilihan publik berbeda, jadi sepi bukan berarti diam. Bisa jadi suatu saat akumulasi itu muncul,” sambungnya.
Dengan kondisi ini, Yusfitriadi menyimpulkan bahwa situasi Kabupaten Bogor saat ini masih terkendali dan stabil, meski tetap perlu kewaspadaan terhadap dinamika sosial-politik ke depan.
(Pandu)







