Cibinong, SuaraBotim.com _ Lembaga Study Visi Nusantara Maju (LS VINUS) mengadakan diskusi bertajuk ‘Rencana Kerja DPRD Kabupaten Bogor 2025’ di Sekretariat Nasional LS VINUS, Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. Rabu (15/1/25).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara dan perwakilan Formappi Indonesia, Lucius Karus.
Dalam diskusi tersebut, Founder LS VINUS, Yusfitriadi mengatakan, DPRD Kabupaten Bogor dinilai tidak transfaran terkait rencana kerja tahun 2025.
“Saya pernah bertanya tentang rencana kerja DPRD tahun 2025, tidak ada yang tahu. Padahal DPRD itu lembaga publik yang sah, yang seharusnya mengarahkan nasib rakyatnya sendiri,” ucapnya kepada SuaraBotim.com
“Jika melihat situs web DPRD, informasi terkait rencana kerja itu kosong, bahkan data terakhir yang diunggah adalah tahun 2016,” sambungnya.
Yusfitriadi menegaskan, publik berhak mengetahui kinerja DPRD untuk menilai apakah lembaga ini layak mendapat rapor hijau, kuning, atau merah.
“Apresiasi tertinggi hanya pantas diberikan jika DPRD mampu menunjukkan kinerja transparan dan berdampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara menjelaskan, bahwa rencana kerja DPRD tahun 2025 telah disusun pada akhir tahun 2024.
“Untuk tahun 2025, fokus kami adalah memperkuat peran DPRD dalam pemerintahan. Alhamdulillah, RAPBD 2025 dengan nilai Rp11,1 triliun telah selesai disahkan pada November 2024. Selain itu, ada 13 rancangan perda yang akan dibentuk, terdiri dari 10 usulan pemerintah daerah dan 3 inisiatif DPRD,” paparnya.
Sastar juga menyinggung, begitu pentingnya percepatan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 untuk pembangunan Kabupaten Bogor.
“Kami berharap KPU segera menetapkan kepala daerah terpilih, dan pembangunan di Kabupaten Bogor dapat dipercepat,” ujarnya.
“Kami juga menantikan program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati terpilih, terutama mengingat Pilkada 2024 mencatatkan angka partisipasi fenomenal, dengan pasangan nomor satu meraih 72% suara dari total 1,6 juta pemilih,” pungkasnya.
(pandu maulana)