Gunung Putri, SuaraBotim.Com – Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Putri menggelar acara wisuda bagi 18 hafiz dalam program Satu Masjid Dua Hafiz (Samaduha) angkatan kelima yang berlangsung di Aula Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jum’at (21/3/25).
Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi para ustadz dan ustadzah yang telah berperan dalam mencetak generasi Qurani.
“Alhamdulillah, melalui program Samaduha yang bernaung di bawah Majelis Ulama dan DMI Desa Gunung Putri, kami berhasil mencetak tiga orang hafal 30 juz, bahkan ada yang hafal 4-5 juz. Ini adalah pencapaian yang luar biasa,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Daman Huri menekankan, pentingnya sinergitas antar lembaga, khususnya pengurus lingkungan, untuk mendorong anak-anak di Desa Gunung Putri agar dapat menjadi generasi Qurani yang akan menjadi penerus masa depan bangsa.
“Program ini tidak hanya mencegah kenakalan remaja, seperti tawuran yang belakangan marak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi muda,” ungkapnya.
Meskipun anggaran untuk program ini tidak berasal dari pemerintah desa, Pemdes Gunung Putri berterima kasih kepada pihak ketiga dan donatur yang telah berkontribusi.
“Kedepan, kami akan menganggarkan dana khusus untuk program ini agar lebih berkembang,” ucapnya.
Di sisi lain, Daman Huri juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai estafet kepemimpinan umat, khususnya dalam peralihan imam di masjid-masjid.
“Harapan kami, setiap masjid di Desa Gunung Putri memiliki satu calon pemimpin yang hafal 30 juz. Hal ini sangat penting agar generasi mendatang dapat melanjutkan peran para imam yang ada,” tuturnya.
Sementara, Ketua Samaduha Desa Gunung Putri Saripin Efendi menambahkan, program Samaduha angkatan kelima berjalan dengan lancar.
“Kami berharap, meskipun pemerintah desa nanti berganti, program ini tetap berlanjut. Untuk itu, perlu adanya payung hukum atau peraturan desa yang mendukung,” katanya.
Saripin juga mengungkapkan, sejak dimulainya program Samaduha, sebanyak 175 peserta telah mengikuti lima angkatan yang telah dilaksanakan.
Meskipun ada banyak tantangan, seperti kendala waktu, kegiatan sekolah, dan pengaruh digital, namun ia bersyukur ada peningkatan dalam hafalan Al-Qur’an peserta.
“Dengan adanya program ini, mari kita bersama-sama berusaha memberantas buta huruf hijayah di wilayah masjid masing-masing. Saya yakin, dengan dukungan semua pihak, kita bisa mencetak generasi Qurani yang lebih baik lagi di masa depan,” tutupnya.