Cibinong, SuaraBotim.Com – Kabupaten Bogor raih juara satu nasional kategori bobot domba terberat dalam Pesta Patok, pada HUT ke-79 TNI Angkatan Udara, digelar Semi Kontes Seni Ketangkasan Domba Garut (SKDG) Nasional atau dikenal sebagai Pesta Patok di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (20/4/25).
Salah satu sorotan utama dalam kontes ini adalah keberhasilan Kabupaten Bogor meraih Juara 1 Nasional untuk kategori bobot domba terberat dengan bobot mencapai 135 kilogram. Domba tersebut bernama Naksir milik Aldi Ramadhan (30) dari Warisan Farm yang berlokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Meskipun berasal dari Jakarta, karena mengikuti rangkaian kontes yang digelar di Kabupaten Bogor, domba tersebut secara administratif dilombakan sebagai wakil Kabupaten Bogor dan berhasil membawa pulang juara nasional.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan, kebanggaannya atas capaian tersebut yang membuat Kabupaten Bigor meraih juara satu.
“Dalam kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan secara nasional, Kabupaten Bogor berhasil meraih Juara 1 untuk kategori domba dengan bobot terberat, yaitu sekitar 135 kilogram. Ini pencapaian luar biasa yang menunjukkan kemajuan dunia peternakan kita,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
Rudy menambahkan, meskipun beberapa wilayah lain telah lebih dulu membangun peternakan mereka, Kabupaten Bogor tetap optimis bisa mengejar dan bahkan melampaui, berkat kerja keras peternak lokal.
“Kita yakin dan optimis, ke depan petani dan peternak kita akan mengalami perubahan yang signifikan dalam taraf hidup dan kualitas ternaknya,” terangnya.
Aldi Ramadhan menjelaskan, bahwa domba miliknya merupakan jenis Dombos hasil persilangan antara domba Wonosobo ekor tipis dan domba Texel. Dengan usia sekitar 4 tahun, domba ini masih memiliki potensi tumbuh lebih besar.
“Standar bobotnya bisa lebih besar lagi, maksimal yang pernah kami temui bisa mencapai 180 kilogram. Usianya sekarang 4 tahun, dan masih bisa gemuk lagi,” ujar Aldi.
Aldi menyebut, bahwa perawatan yang dilakukan pun tergolong sederhana, fokus pada kebersihan dan perawatan bulu.
“Enggak ada perawatan khusus, paling rutin dimandiin dua sampai tiga kali seminggu dan bulunya dirapihin biar badannya ngembang. Itu juga yang bikin bulunya halus,” ungkapnya.
Domba ini pernah mengikuti kontes sebelumnya dan meraih juara dua dengan bobot 119 kg. Dalam kompetisi kali ini, bobotnya meningkat drastis dan berhasil menyabet Juara Nasional Kelas Pedaging Ekstrem.
Menurut Aldi, domba seperti “Naksir” bisa dibanderol hingga belasan juta rupiah, dan busa berbeda ketika membeli dari peternak.
“Waktu saya beli dulu harganya sekitar Rp12 juta di pasar. Tapi kalau beli langsung dari peternak, apalagi yang sudah ikut kontes, harganya bisa jauh lebih tinggi. Nama dan perawatan jadi faktor penting,” jelasnya.
Meski belum ada penawaran yang masuk, Aldi mengaku belum berniat menjual “Naksir” karena masih ingin mengikutsertakan dalam beberapa kontes mendatang.
Warisan Farm saat ini memiliki sekitar 20 ekor domba anakan yang diprediksi akan tumbuh sekelas “Naksir”, dengan bobot awal sekitar 60 kg di usia 5–6 bulan.
“Kalau pakan standar, tetap rumput. Tapi kita tambah juga ampas tahu, ampas tempe, pisang, dan pepaya untuk menjaga pencernaan. Pejantan unggul perawatannya sama saja,” tutupnya.
(Pandu)