Gunung Putri, SuaraBotim.Com – Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Putri bersama jajaran tiga pilar tengah melakukan persiapan intensif menjelang penilaian Lomba Tiga Pilar tingkat nasional.
Pasalnya, Desa Gunung Putri mewakili Polda Jabar untuk mengikuti Lomba Tiga Pilar tingkat nasional.
Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melewati tahap pengiriman dokumen dan video penilaian serta resmi mewakili Polda Jawa Barat dalam ajang bergengsi tersebut.
“Pada malam ini kami melakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara menyeluruh karena Desa Gunung Putri telah mendapatkan tiket penilaian tingkat nasional. Setelah monev malam ini, kami akan lanjutkan evaluasi di siang hari agar bisa segera melakukan perbaikan sebelum kunjungan penilaian dari Mabes Polri,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com , Kamis (12/6/25) malam.
Menurutnya, persiapan ini sangat krusial mengingat Desa Gunung Putri merupakan juara pertama tingkat nasional tahun 2024 dalam lomba yang sama.
“Tahun lalu kita juara satu nasional di Subang. Maka dari itu, tahun ini kami ingin mempertahankan gelar dan tampil maksimal sebagai wakil dari Polda Jabar,” terangnya.
Evaluasi yang dilakukan, kata Daman Huri, sebagian besar menyangkut penataan tata letak media, estetika tampilan, hingga penyelarasan penyampaian data dan paparan agar sesuai dengan standar penilaian Polri.
“Ada perbedaan penyajian antara yang biasa kita tampilkan di pemerintahan dengan format dari Polri. Jadi malam ini kita samakan persepsi agar tidak ada miskomunikasi saat penilaian nanti,” jelasnya.
Daman menuturkan, dirinya optimistis bahwa inovasi yang dimiliki Desa Gunung Putri bisa menjadi poin unggulan di tingkat nasional.
“Kami punya inovasi seperti Smartpole atau tiang pintar yang terkoneksi langsung ke ponsel Android Babinsa, Binmas, ambulance, dan kepala desa. Ini adalah sistem peringatan dini yang hanya dimiliki oleh kita. Saya yakin ini bisa mencuri poin karena inovasi punya bobot 60% dari total penilaian,” katanya.
Smartpole ini juga dilengkapi dengan fitur dua warna lampu: merah untuk Binmas dan hijau untuk layanan darurat seperti ambulans.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Gunung Putri, Bripka Andis Wiratmoko menyampaikan, bahwa evaluasi juga mencakup penempatan alat kebersihan, alat pemadam, dan tata letak informasi yang harus sesuai petunjuk teknis (juknis) Polri.
“Beberapa hal yang perlu dibenahi adalah penempatan peralatan. Alat pemadam, misalnya, harus menempel langsung di lokasi dan tidak boleh berjauhan. Juga harus dipisahkan antara papan jaga dan papan informasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, penataan yang dibuat warga memang simple dan menarik, namun untuk keperluan penilaian, perlu disesuaikan dengan standar resmi Polri.
“Satkamling itu bukan dibuat dengan banner, tapi ada aturan teknis tersendiri. Yang penting kita optimis dan bekerja dengan ikhlas serta penuh semangat,” tutupnya.
(Pandu)







