Gunung Putri, SuaraBotim.Com _ Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia memberikan apresiasi tinggi kepada Desa Gunung Putri, Kabupaten Bogor, yang dinilai sebagai terobosan baru dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba.
Desa Gunung Putri menjadi pelopor dalam penerapan Kawasan Berikat Bersinar (Kawasan Perusahaan Bersih Narkoba), yang diharapkan dapat menjadi model untuk daerah lain di Indonesia.
Deputi Bidang Pencegahan BNN RI Zainul Muttaqien menyatakan, bahwa Desa Gunung Putri merupakan pilot project dalam upaya membentuk lingkungan bebas narkoba.
“Jauhi narkoba, karena kondisi sehat tanpa narkoba adalah kunci keberhasilan. Di sini, Kabupaten Bogor menjadi percontohan Kawasan Berikat Bersinar. Memang di tempat lain sudah ada program serupa, namun deklarasi serentak ini menjadikan Desa Gunung Putri sebagai yang pertama,” ungkapnya kepada SuaraBotim.com Senin (13/1/25).
Lebih lanjut, Zainul menyebutkan bahwa Kepala Desa Gunung Putri akan menerima penghargaan dari BNN pada 15 Januari mendatang.
“Desa Gunung Putri akan diusulkan menjadi model nasional yang dapat diadopsi oleh kepala desa dari Sabang hingga Merauke,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Anggota DPD RI Jihan Fahira, juga memberikan apresiasi terhadap langkah progresif Desa Gunung Putri.
“Narkoba adalah momok yang bisa ditemukan di mana saja. Saat ini, godaan semakin besar, apalagi dengan kemajuan teknologi internet yang membuat anak-anak lebih mudah terpengaruh narkoba,” katanya.
Jihan juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak narkoba yang berkaitan erat dengan penyebaran HIV/AIDS.
“Di Jawa Barat, hampir 10.000 anak terdata menderita HIV. Ini tidak jauh berbeda dengan bahaya narkoba. Faktor utama penyebaran HIV adalah praktik hubungan seksual di luar nikah. Saya merasa miris dengan kondisi ini, apalagi komunitas LGBT turut menjadi penyumbang signifikan,” paparnya.
Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak, termasuk orang tua dan masyarakat, untuk melindungi anak-anak dari bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
“Anak muda adalah harapan besar bangsa. Semua agama tentu tidak setuju, dan tidak ada orang tua yang rela anaknya terjerumus ke dalam narkoba,” tutupnya.
Program yang dilaksanakan di Desa Gunung Putri ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam memberantas narkoba, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta melindungi generasi muda dari ancaman narkoba dan HIV/AIDS. Desa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengambil langkah serupa demi masa depan bangsa yang lebih baik.
(pandu maulana)