Gunung Putri, SuaraBotim.Com _ Setelah hadir dalam giat swadaya masyarakat untuk membersihkan saluran drainase di Perumahan Griya Bukit Jaya (GBJ). Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Bogor bersama Kepala UPT infrastruktur jalan dan jembatan wilayah IX Cileungsi serta Kepala Desa Tlajung Udik kembali tinjau normalisasi drainase di perumahan Griya Bukit Jaya (GBJ). Senin (2/12/24).
“ Alhamdulillah, semua elemen yang ada di GBJ bisa saling sinergi, hari ini kita ajak UPT untuk mengatasi banjir yang selama ini sudah dikeluhkan banyak orang dan mengganggu,” katanya kepada SuaraBotim.com.
“Kita musyawarah saling membantu dan saling bersinergi, jadi kalau berharap bantuan anggaran dari pemda itu bisanya itu tahun berikutnya. Untuk mengatasi mengatasinya banjir ditahun ini tidak bisa dilakukan dengan anggaran pemda,” sambungnya.
Fathoni menyebut, dirinya meninjau langsung saluran yang berada di GBJ dan ada banyak lumpur serta banyaknya sampah yang berada didalam saluran tersebut serta ada saluran yang sudah tertutup tanah.
“Tadi mungkin ada saluran yang masih bagus, cuma banyak lumpur dan sampahnya, berarti kita normalisasi dan dikeruk lumpurnya lalu diperbaiki. Tapi ada juga badan saluran sudah enggak ada, ini harus bikin saluran baru, berarti harus dianggarkan,” ujarnya.
“Kalau pake u_dict atau pakai pasangan batu nanti akan direncanakan, itu kepentingan saya sebagai wakil dari masyarakat harus mempertemukan ini anggaran APBD lewat dinas sesuai dengan yang dibutuhkan dilapangan. Kita berharap anggaran turun sesuai yang dibutuhkan, kemudian membangun yang harus dibangun,” tambahnya.
Menurutnya, Tahun 2025 pihaknya akan melakukan betonisasi jalan yang masih menggunakan aspal dan membuat drainase serta melihat apa yang harus di prioritaskan.
“Rencananya udah bagus pengembang sudah bangun sesuai dengan perencanaan, setelah itu tugas perawatan kan enggak bisa ngandalin dinas. Maka warga lah yang harus merawat dan di situlah mungkin pengurus lingkungan mengingatkan fasilitasnya bareng-bareng seperti gorol rutin dan kalau ada saluran jangan dicor atasnya, kalaupun mau ditutup harus ada lubang kontrolnya,” jelasnya.
Sementara, Kepala UPT infrastruktur jalan dan jembatan wilayah IX Supriyatna mengucapkan, dirinya mengapresiasikan dan mendukung kerjasama masyarakat GBJ.
“Jika memang ada fasilitas dari PUPR yang dibutuhkan maka akan kita fasilitasi, untuk kedepannya karena jalan ini baru di inventaris akan dibuatkan saluran drainase di tahun depan agar apa yang diinginkan oleh masyarakat GBJ terealisasi,” terangnya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pengelola disini, sebenernya untuk mempermudah normalisasi itu tidak ada bangunan PKL, kalau untuk swadaya kita tidak tahu, memang ada anggarannya untuk tahun depan dan untuk tahun ini belum ada karena memang inventaris jalan baru tahun ini,” tambahnya.
Dirinya juga mengapresiasikan, kepada tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam kegiatan sosial seperti ini. “Saya apresiasikan kepada tokoh masyarakat yang sudah membantu untuk normalisasi drainase ini, karena menunggu anggaran dari pemerintah itu tidak bisa langsung,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Tlajung Udik Yusuf Ibarim juga mengapresiasikan kepada masyarakat terkait jalannya normalisasi drainase di GBJ. “Saya ucapkan terimakasih kepada salahsatu tokoh masyarakat seperti bang Acang Suryana yang selalu mensupport kegiatan seperti ini, memang kita sudah lama berkumpul dan pa Camat sudah meninjau langsung setelah itu cuma belum ada reaksi, dua minggu yang lalu ada inisiasi dari warga salahsatunya untuk penanggulangan sementara drainase karena rentan banjir,” tukasnya.
“Sebetulnya itu teknis dari pemda, kita sudah ajuin dari tahun 2023 kaitan drainase ini, kita sudah masukan SPD di desa, mungkin secara administrasi dari dinas juga belum klop. Saya juga mendengar langsung dari pak dewan dan kepala UPT bahwa penyerahannya sudah oke menjadi tanggung jawab kabupaten dari developer GBJ,” tutupnya.
(pandu maulana)