Cibinong, SuaraBotim.Com – Menyusul penggerebekan pesta seks sesama jenis di salah satu vila kawasan Megamendung, anggota DPRD Kabupaten Bogor mendesak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perizinan dan pengawasan tempat-tempat wisata, khususnya di wilayah Puncak.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hj. Nunur Nurhasdian mengatakan, bahwa insiden tersebut harus menjadi bahan introspeksi, terutama bagi Disbudpar sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap sektor kepariwisataan di daerah.
“Kami meminta agar Dinas Pariwisata mengevaluasi secara serius keberadaan vila dan tempat penginapan lainnya, terutama terkait perizinan dan aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Jangan sampai kejadian ini mencoreng nama baik pariwisata Kabupaten Bogor,” ujar Hj. Nunur kepada SuaraBotim.Com, Rabu (25/6/25).
Ia menambahkan, bahwa kawasan Puncak dikenal sebagai jalur wisata unggulan Kabupaten Bogor, sehingga tidak boleh dicoreng oleh kegiatan menyimpang yang mengatasnamakan family gathering namun ternyata menyimpan agenda merusak moral.
“Tempat yang seharusnya menjadi destinasi liburan keluarga, malah disalahgunakan untuk aktivitas menyimpang. Ini merusak citra kawasan Puncak sebagai destinasi wisata keluarga,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Hj. Nunur juga mengimbau, agar ada pengawasan ketat terhadap aktivitas komunitas luar daerah yang menyewa vila atau hotel di wilayah Bogor.
“Kami harap pemilik vila atau hotel lebih selektif terhadap siapa yang menyewa tempat. Pastikan komunitasnya jelas, jangan sampai ada pihak-pihak yang menyalahgunakan fasilitas untuk kegiatan yang merusak moral masyarakat,” tegas politisi PKB tersebut.
Selain itu, dirinya juga mendorong adanya pembatasan yang lebih ketat terhadap keluar-masuknya warga luar daerah, terutama bila membawa agenda berkedok kegiatan sosial namun tidak sesuai fakta di lapangan.
“Ini harus jadi perhatian semua pihak. Kita ingin Kabupaten Bogor tetap menjadi tujuan wisata yang aman, nyaman, dan bermartabat, tanpa dicoreng oleh oknum tak bertanggung jawab,” tutup Hj. Nunur.
(Pandu)