Cibinong, SuaraBotim.Com – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, angkat bicara terkait penggerebekan pesta sesama jenis yang terjadi di sebuah vila kawasan Puncak, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/6/25) dini hari.
Ia menegaskan. bahwa kejadian tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Peristiwa ini menjadi pembelajaran dan perhatian khusus bagi kami. Bukan hanya karena kejadian tersebut, tetapi juga karena dampaknya yang bisa berskala panjang dan menjangkau luas ke seluruh wilayah, yaitu 40 kecamatan, 416 desa, dan 19 kelurahan,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto kepada SuaraBotim.Com, Senin (24/6/25).
Menurutnya, kata dia, pihaknya telah memiliki program penanganan terhadap kelompok-kelompok yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Namun, dalam kasus ini, data menunjukkan bahwa mayoritas pelaku bukan warga Kabupaten Bogor.
“Dari puluhan orang yang terjaring, tidak sampai 10 persen yang merupakan warga Kabupaten Bogor. Sebagian besar berasal dari luar daerah. Meski begitu, karena kejadiannya terjadi di wilayah kami, maka Pemkab Bogor akan tetap mengambil langkah-langkah intervensi,” ujarnya.
Rudy menyebut, bahwa intervensi yang dilakukan mencakup tiga fokus utama, yakni pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS, peredaran narkotika, serta peningkatan pemahaman masyarakat terkait isu LGBT di wilayah Kabupaten Bogor.
“Ini bukan sekadar soal keprihatinan. Ini menjadi konsentrasi bersama agar Pemkab Bogor bisa melindungi hampir 6 juta jiwa masyarakat yang ada di wilayah kami,” tegasnya.
Lebih lanjut, kata dia, bahwa hasilnya sudah berada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. Namun, karena bersifat pribadi dan sensitif, data tersebut tidak akan dipublikasikan secara detail.
“Memang ada beberapa yang hasilnya reaktif, dan mayoritas berasal dari luar Kabupaten Bogor. Namun, karena kejadiannya terjadi di wilayah kami, tetap menjadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Namun, Rudy mengungkapkan, bahwa Pemkab Bogor sejatinya telah melakukan langkah antisipasi sejak dua bulan lalu dengan mengundang sejumlah organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba, salah satunya organisasi yang dipimpin Bang Muksin.
“Jadi penanganan ini tidak hanya bersifat reaktif terhadap kasus yang kemarin terjadi, tapi menyeluruh dan berkelanjutan di 40 kecamatan,” tutupnya.
(Pandu)