Gunung Putri, SuaraBotim.com _ Guna memastikan pekerjaan dengan baik, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Achmad Fathoni tinjau pekerjaan drainase yang berada di Perumahan Griya Jaya Cikeas, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Selasa (5/11/24).
” Ini merupakan pekerjaan drainase lingkungan yang ke lima kalinya, ” ungkap Politisi PKS tersebut.
“Awalnya Kampung Ramah Lingkungan (KRL), seperti dilokasi yang lain. Saya kalau sudah ketemu satu lingkungan, pasti selalu menanyakan apa aspirasi yang sampaikan di luar urusan lingkungan hidup,” katanya kepada SuaraBotim.com.
Pria yang akrab disapa Fathoni tersebut mengatakan, banyak rumah yang tidak berpenghuni karena seringnya banjir di Perumahan Griya Jaya Cikeas dan terlalu lama dibiarkan.
“Ini memang sudah permanen dan sudah terlalu lama dibiarkan, makanya saya minta tolong ke PUPR untuk dilihat mana yang bisa dikerjakan dan saya punya anggaran bisa diprioritaskan untuk menyelesaikan,” terangnya.
“Tadi saya cek juga level banjir, dan tembok yang kita buat masih hampir 1m di atas level itu. Jadi saya berharap ini aman,” tambahnya.
Menurutnya, saluran air tersebut dari Perumahan Griya Bukit Jaya dan setu Tlajung Udik sampai Setu Wanaherang.
“Ini yang jadi PR bersama, saya sih berharap nanti ada perencanaan yang lebih komprehensif dan terintegrasi salurannya jadi tidak parsial seperti ini. Kalau saya memang masih parsial karena kan anggarannya enggak memungkinkan menyelesaikan semua,”katanya.
Dirinya mendorong dinas terkait agar merencanakan keseluruhan dan segera diselesaikan.
“Agar nanti tersambungkan, karena waktu itu direncanakan oleh pada Litbang. Secara teknis, banjir masuk ke sini karena tanggulnya hanya tanah saja, tadi terlihat satu koma sekian meter di bawah tanggul yang kita bikin. Maka dari itu kalau konteksnya air datang dari sana yang dari sana itu memang kumpulan dari Griya Bukit Jaya,” tukasnya.
Sementara, Sekretaris Rukun Warga (RW) Nasrudin memaparkan, dirinya melakukan pengajuan ke dinas PUPR atas permintaan warga karena seringnya dilanda banjir.
“Pengajuannya sebenarnya dari titik nol belakang sampai titik nol depan jembatan, mungkin karena anggarannya baru segini ya jadi baru dilaksanakan yang sekarang,” paparnya.
Ia menyebut, pekerjaan tersebut efektif karena sudah beberapa kali hujan tidak terjadi banjir dan ada beberapa yang mengalami kebocoran kecil.
“Paling tinggal beberapa yang mengalami kebocoran sedikit yang belum ditanggul, kalau yang udah ditanggul semua itu sudah aman. Banjir dii titik ter terparah itu sekitar sampai 140cm, kalau warga yang terdampak sekitar 72 rumah,” ujarnya.
“Saya ucapkan terima kasih, karena kita sebagai warga bagaimanapun butuh bantuan dewan untuk mengawal dana yang sudah ada. Mungkin harapan kami bantuan ini tetap akan dikucurkan lagi ke wilayah kami karena ajuan pertama itu sekitar 680m, tapi yang baru tercapaikan 120 meter dan masih kurang sekitar 560 meter dan akan kami ajukan kembali,”pungkasnya.
(pandu maulana)