Cibinong, SuaraBotim.Com _ Korban dari aksi pencurian dengan kekerasan di Perumahan Kota Wisata Cluster Salzburg Blok SA 1 no 20, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri apresiasikan kinerja Polsek Gunung Putri.
Pemilik mobil Dimas (37) mengapresiasikan, kepada jajaran Polsek Gunung Putri dan Polres Bogor yang telah responsif dalam peristiwa tersebut.
“Saya selagai pemilik mobil mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, dari hari kejadian kami banyak dibantu oleh Polsek Gunung Putri serta Polres Bogor yang luar biasa melakukan pengejaran dan responsif terhadap aduan yang ada,” ucapnya kepada SuaraBotim.com di Polres Bogor Jum’at (17/1/25).
“Semoga kedepannya Polres bogor terus sukses, ini menjadi catatan kebaikan untuk polisi. Semoga tidak terulang lagi khususnya di kota wisata,” tambahnya.
Dimas menuturkan, bahwa dirinya berharap agar pelaku di hukum sesuai dengan peraturan yang ada.
“Hukum seadil-adilnya, sesuai dengan di pengadilan,” tegasnya.
“Kerugian mencapai dua puluh juta, yang hilang persiasan dan dompet,” tambahnya.
Sementara, korban yang berada dalam video yang beredar Hani (27) mengatakan, bahwa sebelumnya pelaku pernah melakukan hal serupa di Bumi Serpong Damai (BSD).
“Pelaku yang sama ini dari Palembang juga sebelumnya ngerampok rumah orang di BSD, orang itu (korban) hubungi saya,” ucapnya.
Hani menyebut, kalau di Perumahan Kota Wisata ini sistem kurang bagus karena banyaknya tindak kejahatan akhir-akhir ini.
“Kita di jalur utama, ga di Cluster, memang rumah itu sengaja di gembok dari luar, kalau ada orang yang keluar itu digembok dari luar, baik ada orang maupun gaada orang selalu digembok,” ungkapnya.
“Jadi mungkin pelaku liat dari luar adik saya gembok, dia pikir gaada orang padahal ada orang didalem,” sambungnya.
Hani juga menambahkan, bahwa saat kejadian, dirinya sempat trauma beberapa hari kedepan karena terjadinya peristiwa tersebut.
”Iya trauma, saya sampe barikade pintu pake kursi dan yang lainnya di hari pertama, takut banget meskipun digembok dan dikunci dari dalem, tapi masih bisa di rampok, jadi bingung harus ngapain. Pengen pindah rumah, jadi takut kalau dirumah,” jelasnya.
“Jadi kurang nyaman lah ya, karena ada kejadian seperti itu dan posisinya digembok. Kecuali ada kelalaian dari saya ya ini kan engga, jadi saya ngerasa gimana juga. Apa lagi ada petugas satpam waktu kejadian, ada lima atau tujuh satpam. Maksudnya kemana aja ini dari tadi,” tutupnya.
(pandu maulana)