Gunung Putri, SuaraBotim.com _ Supir Bus menduga kedua supporter janjian antar suporter PSIS Semarang dan Persita Tangerang saat bentrok yang terjadi di Tol Jagorawi KM 21, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, pada Minggu (12/1/25).
Peristiwa ini menyebabkan kerusakan parah pada beberapa kendaraan, termasuk bus yang membawa suporter PSIS.
Sopir bus yang membawa rombongan tersebut Kiki mengatakan, kejadian bermula saat dirinya sedang beristirahat di mushola area parkir.
“Saya lagi tidur di rest area, tiba-tiba dibangunin, mobil sudah hancur diserang,” ungkapnya kepada SuaraBotim.com Senin (13/1/25).
Kiki menduga, insiden ini sudah direncanakan sebelumnya karena ada indikasi pertemuan antar kelompok suporter. “Kemungkinan besar mereka sudah janjian. Dari stadion sudah dikawal polisi sampai gerbang tol, tapi akhirnya malah terjadi seperti ini,” ucapnya.
Kiki juga mengucapkan, dirinya tidak mengetahui informasi dari pihak terkait mengenai larangan suporter luar kota memasuki area stadion. “Kalau dari Semarang sudah diberitahu dilarang masuk, saya lebih baik batal berangkat. Daripada mobil hancur seperti ini, perusahaan yang nanti menyalahkan saya,” ujarnya.
“Kerugian material kurang lebih mencapai Rp 50 juta. Ini kaca kristal, kalau pecah dan kena tangan bisa masuk ke pori-pori. Apalagi mobil depan saya lebih parah, hampir seluruh kacanya pecah,” jelasnya.
Saat dalam perjalanan pulang, bus berhenti di Rest Area KM 21 untuk makan dan istirahat. Namun, di tempat inilah serangan terjadi. “Sekitar pukul 18.30, mobil kami diserang. Saya tidak berani mendekat karena khawatir keselamatan diri,” ungkapnya.
Kiki menduga penyerang sudah mengetahui lokasi mereka di rest area, yang memperkuat dugaan adanya janjian antara kelompok suporter. “Ini jalan tol, bagaimana mereka tahu kami di sini kalau tidak ada informasi sebelumnya?” tanyanya.
Menurut Kiki, para penyerang datang menggunakan bus yang lampunya dimatikan untuk mengelabui. Setelah mendekati lokasi, mereka langsung turun dan menyerang. Penumpang yang dibawa Kiki tidak membawa senjata apapun karena sudah diperiksa polisi di stadion.
“Mereka datang dari belakang, masuk rest area, dan langsung menyerang. Saya hanya bisa pasrah melihat mobil dihancurkan,” tukasnya.
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Angoro mengatakan, bahwa peristiwa tersebut bermula setelah pertandingan antara Persita Tangerang melawan PSIS Semarang di Stadion Pakansari Cibinong.
“Memang PSIS Semarang dilarang untuk membawa suporter, lalu kita melakukan pengawalan dari Stadion Pakansari sampai Tol dan mereka melanjutkan perjalanan pulang,” katanya Minggu (12/1/25).
“Mereka berhenti di Rest Area KM 21, beralasan menunggu makanan. Ini masih didalami, nanti kita akan sampaikan,” tutupnya.
(pandu maulana)