Cibinong, SuaraBotim.Com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor mengimbau Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelajar, khususnya agar tidak ikut-ikutan dalam aksi demonstrasi yang belakangan marak terjadi.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno dari Fraksi PKS, menegaskan bahwa tugas utama pelajar adalah belajar, bukan ikut aksi yang tidak jelas arah dan tujuannya.
“Fenomena saat ini ada aksi di DPR, jangan sampai pelajar terbawa isu yang tidak jelas kemudian meninggalkan tugas utama mereka di sekolah. Itu bisa rawan memicu hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Wasto menegaskan, bahwa sekolah memiliki tanggung jawab penuh terhadap siswanya selama jam belajar. Menurutnya, keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi biasanya bukan karena izin sekolah, melainkan inisiatif pribadi.
“Saya yakin sekolah tidak akan pernah mengizinkan siswanya ikut aksi, itu murni inisiatif pribadi. Maka sekolah harus tegas mengontrol, karena di jam pelajaran itu tanggung jawabnya sekolah,” ujarnya.
Namun, ia juga menekankan perlunya sosialisasi dari pihak sekolah agar siswa tidak mudah terpengaruh isu yang tidak jelas.
“Yang jelas, di jam sekolah tanpa seizin sekolah berarti satu pelanggaran. Anak sekolah harus berada di sekolah, bukan di tempat lain. Maka sekolah wajib mengontrol ketat agar kegiatan belajar mengajar berjalan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wasto meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk menyampaikan himbauan kepada seluruh sekolah agar memperketat pengawasan terhadap anak didiknya.
“Disdik harus mengingatkan sekolah-sekolah agar mengontrol siswa-siswinya, jangan sampai terbawa isu yang belum jelas arah dan tujuannya,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 197 siswa SMK diamankan jajaran Polres Bogor saat hendak menuju Jakarta untuk mengikuti demonstrasi, Kamis (28/8/25).
Ratusan pelajar tersebut terjaring dalam operasi penyekatan yang dilakukan di sejumlah titik di Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan, sejak pagi pihaknya menurunkan sekitar 250 personel gabungan dari Polres dan Polsek untuk melakukan penyekatan.
Titik pengamanan ditempatkan di jalan tol, jalur arteri, terminal, dan sejumlah stasiun di wilayah Kabupaten Bogor.
“Sejak pagi hingga malam ini, kami sudah mengamankan 197 siswa SMK dari berbagai titik. Mereka sementara ditempatkan di aula Mapolres Bogor untuk dilakukan pembinaan,” ujarnya kepada SuaraBotim.Com.
(Pandu)







